TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR - Kurang lebih satu bulan menjabat sebagai orang nomor satu di Kabupaten Tana Tidung, Ahmad Bey Yasin masih terus fokus mengubah struktur organisasi pemerintahan di Pemkab Tana Tidung.
Saat ditemui Tribun di Kantor Gubernur Kaltara, Jumat (20/2), pria yang juga menjabat Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Provinsi Kaltara ini mengungkapkan, setelah melakukan komunikasi dengan DPRD dan konsolidasi di internal eksekutif pasca ia dilantik 19 Januari lalu, akhirnya ia berani melakukan perombakan pegawai. Hal itu terbukti saat Bey Yasin menerapkan mutasi jabatan sejumlah pegawai eselon III dan IV di Pemkab KTT baru-baru ini.
Kebijakan mutasi jabatan eselon III dan IV tersebut akunya ditentang beberapa pegawai. Hanya saja Bey Yasin sendiri mengklaim hal tersebut telah sesuai prosedur dan semata-mata evaluasi untuk mengarahkan pegawai tetap melakukan tugas dan fungsi berdasarkan unit kerja masing-masing.
"Memang ada yang merasa tidak terima itu. Tetapi saya anggap hal itu sudah sesuai aturan. Untuk eselon III dan IV itu sesuai dengan kewenangan daerah. Ini untuk mengubah sistem di sana sekaligus penyegaran, untuk meluruskan benang kusut. Sampai sekarang mereka masih tertutup. Untuk itu kemarin saya putar. Yang bisa kami pakai dan bekerja sesuai tugas dan fungsinya tentu kami pakai. Kalau tidak ya sementara nangkring dululah. Apa boleh buat," tegasnya.
Dalam waktu dekat, Bey Yasin kembali akan melakukan hal serupa. Tak tanggung-tanggung diakuinya, pucuk pimpinan di sembilan SKPD. Namun Bey menegaskan, perombakan posisi jabatan eselon II A dan II B tersebut akan dilakukan dengan cara lelang jabatan seperti yang dialkukan oleh Pemprov Kaltara beberapa waktu lalu.
Pihaknya akan melibatkan sejumlah lembaga seperti Lembaga Administrasi Negara (LAN), pakar pendidikan (akademisi), tenaga ahli, dan PNS senior dari Pemprov Kaltara di antaranya Sekprov dan Asisten Administrasi Umum.
"Kami targetkan awal bulan Merat nanti mulai assessment, dan di akhir Maret juga, kami sudah bisa menempatkan pegawai-pegawai eselon II tersebut sesuai dengan hasil lelang jabatan," ujarnya.
Pegawai-pegawai yang akan mengikuti lelang jabatan akan menghadapi serangkain tes di antaranya tes akademik, tes kesehatan, karya tulis, serta wawancara.
Jika lelang jabatan eselon II tersebut selesai, Bey Yasin akan kembali memulai penataan di tubuh kepemimpinan PDAM dan Perusda.
"Insya Allah, sehabis itu, kami akan berbenah di jajaran PDAM dan Perusda. Saat ini sudah kami Plt-kan dulu, karena pelantikan direktur PDAM tanggal 17 Januari itu cacat hukum. Biarlah isu-isu menjelekkan saya, banyak yang larang jangan bantu Pak Yasin. Tetapi saya tetap optimistis, pegawai KTT semua mau kerja," tandasnya.
