Perempuan Lulusan Teknik Planologi Ini Desain Lebih 100 Motif Batik Kaltim

Written By Unknown on Jumat, 13 Februari 2015 | 12.16

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Beragam busana batik dipajang di sisi kanan lobi Guest House Pemprov Kaltim yang berlokasi di Balikpapan, Kamis (12/2) kemarin. Menjelang siang, beberapa karyawan mulai sibuk mengemasinya ke dalam kotak khusus. Tak hanya baju. Ada juga aneka tas, sepatu, selendang dan lainnya. Semuanya bermotif khas Kaltim.

Ingin mengenalkan Provinsi Kaltim ke pasar nasional maupun internasional dari sisi fashion etnik. "Itu motivasi utama. Saya ingin Kaltim ini diketahui orang sampai di negeri manapun melalui fashion etniknya. Ada banyak batik khas motif khusus Kaltim yang saya desain sendiri," ungkap Fanti Wahyu Nurvita, mengawali bincang-bincangnya dengan Tribun di pojok lobi.

Tidak hanya batik. Fanti --begitu kalau disapa-- juga membuat tenun khas Kaltim yang berkualitas premium. "Saya mau berperan mengangkat Kaltim dengan cara yang berbeda. Sebab kerajinan khas Kaltim kan sangat banyak, namun seolah-olah belum tersentuh. Misalnya lampit, seolah-olah hanya sebatas lampit. Kalau lampit seperti ini kan beda, ada lukisan di atasnya. Saya ingin mengolahnya menjadi produk yang bernilai tambah," tutur Fanti sembari menunjuk lampit yang menjadi alas duduknya, kemarin.

Perempuan asal Semarang, Jawa Tengah, mengawali bisnis fashion khas Kaltim tahun 2008. Dimulai dengan membuat butik spesial batik di rumahnya di Samarinda. Butik itu dinamai "Butik Hesandra" (sesuai nama anaknya), dan menjual busana batik dari berbagai daerah di nusantara. "Namun customer dan pemerintah daerah menyarankan saya untuk lebih fokus mengembangkan batik Kaltim. Akhirnya tahun 2010 saya serius fokus mengembangkan batik Kaltim. Ya sarung, tenun, segala macamnya," tuturnya.

Bisnis khusus batik Kaltim dimulainya dengan mengeksplor motif. "Saya mendatangi para ahli yakni masyarakat Dayak di Samarinda, saya mempelajari berbagai motif Dayak dan artinya maupun tujuannya. Saya juga mendatangi Disperindag Kota Samarinda untuk meminta referensi atau buku tentang motif-motif khas Kaltim, juga searching di internet. Ini cara terbaik untuk menghasilkan motif yang berbeda," beber Fanti, lulusan Teknik Planologi Universitas Diponegoro (Undip) Semarang.

Karena belum memiliki workshop, maka desain motif tersebut terpaksa dititipkan Fanti kepada orang lain untuk dikerjakan. Hasilnya tentu saja kurang sesuai dengan harapan. Dengan semangat dan ketekunan, setahun kemudian atau tahun 2011, Fanti miliki workshop sendiri dan berkembang pesat hingga sekarang.

Workshop batik milik Fanti berlokasi di Pekalongan, Jawa Tengah. Sedangkan untuk menjahit, bordir dan sebagainya dipusatkan di Jakarta. Maklum, kini Fanti berdomisili di Jl Mertilang IX Ka7 No. 18 Bintaro Sektor 9 Tangerang. Sedangkan Galeri Hesandra tetap ada di Ruko Mal Lembuswana Blok C-16 Jl S Parman Samarinda.

Sekadar diketahui, Fanti pertamakali datang ke Kota Samarinda tahun 2003. Ketika itu ia mengikuti sang suami, Wahyu Setiaji, yang bertugas di Perusahaan Daerah (Perusda) Pertambangan Provinsi Kaltim. Selama delapan tahun mereka tinggal di Samarinda. Tepat 2011, masa kerja suaminya berakhir lalu mereka kembali ke Jakarta. "Saya sempat buka galeri di Mal Lembuswana pada 2011, tahun itu pula saya pindah ke Jakarta. Setelah pindah, bisnis ini berkembang lebih pesat jadi saya harus bolak-balik Jakarta dan Kaltim," ujar Fanti seraya menambahkan, Galeri Hesandra Samarinda kini mempekerjakan delapan karyawan. Sedangkan di workshop sebanyak 30 karyawan.

Hingga awal 2015 ini, Fanti sudah menciptakan dan mendesain sendiri lebih 100 motif batik khas Kaltim. Intinya ia mendesain motif berdasarkan flora, fauna dan budaya di Kaltim. "Masing-masing daerah di Kaltim punya keunikan dan itu yang saya angkat jadi motif. Seperti enggang, penyu, kapal tambangan, pesut, dan lainnya. Produk semua motif itu banyak diminati. Sebab masing-masing punya karakter. Customer kadang memilih produk di galeri sesuai asal daerahnya. Misalnya, orang Samarinda tiapkali membeli selalu bertanya motif Samarinda yang mana? Orang Kutai maunya batik yang motif Kutai. Begitu juga motif Dayak, Tana Tidung, Bontang, Berau dan lainnya," tandas Fanti.(bersambung)


Anda sedang membaca artikel tentang

Perempuan Lulusan Teknik Planologi Ini Desain Lebih 100 Motif Batik Kaltim

Dengan url

http://beritakaltime.blogspot.com/2015/02/perempuan-lulusan-teknik-planologi-ini.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Perempuan Lulusan Teknik Planologi Ini Desain Lebih 100 Motif Batik Kaltim

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Perempuan Lulusan Teknik Planologi Ini Desain Lebih 100 Motif Batik Kaltim

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger