Tak Punya Cleaning Service, Dokter harus Ikut Bersihkan Ruangan

Written By Unknown on Rabu, 11 Februari 2015 | 12.16

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Walikota Balikpapan, Rizal Effendi meresmikan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Balikpapan, Selasa (10/2/2015). Untuk sementara ini, operasional RSUD masih belum menyeluruh dari kapasitasnya karena masih ada sejumlah kendala. Di antaranya adalah belum adanya petugas cleaning service dan tenaga keamanan.

Peresmian rumah sakit yang berlokasi di Jl Mayjen Sutoyo ini ditandai dengan penyerahan kartu berobat kepada enam warga yang bermukim di sekitar RSUD. Direktur RSUD Balikpapan, drg Dyah Muryani berharap RSUD Balikpapan dapat membantu akses masyarakat khususnya pelayanan kesehatan rujukan dan menjadi pilihan bantuan medis yang dapat diandalkan. "Operasional tahap awal RSUD Balikpapan membuka layanan Instalasi Gawat Darurat (IGD), 1 kamar operasi, 29 tempat tidur untuk pasien rawat inap, dan 12 poli spesialis," kata Dyah dalam sambutannya. (BACA: 306 Tenaga Honor RSUD Nunukan Diseleksi Ulang).

Lebih lanjut ketika ditemui tribunkaltim.co, Dyah menjelaskan beberapa kendala yang masih dihadapi RSUD, untuk saat ini masih ada bahan-bahan habis pakai yang belum datang. "Bahan habis pakai misalnya betadin dan beberapa obat luar lainnya. Selain itu juga alat-alat dan petugas cleaning service juga belum tersedia. Saat ini, cleaning service dan satpam masih dilelang," katanya.
Ia menyebutkan, untuk sementara ini yang membersihkan ruangan dan tempat lainnya adalah dokter, staf, dan karyawan lainnya. "Kita kan waktu itu merekrut tiga karyawan untuk khusus membantu cleaning service. Tapi, tidak semua ia mengerjakan jadi kita sendiri harus membantu bersama-sama," katanya.

Dalam waktu dekat, Dyah akan mengoperasionalkan klinik gigi 24 jam dan menjalankan operasional Ambulans Gawat Darurat (AGD) 118). Ia menargetkan seluruh proyek pembangunan sarana dan prasarana terealisasi ditahun ini. "Kami akan bekerjasama dengan polisi untuk visum, forensik, dan kami juga bekerja sama dengan berbagai industri, untuk medical check up (MCU). Sedangkan kerja sama untuk BPJS Kesehatan untuk semua kelas, " kata Dyah. (BACA: RSUD Sangatta Bakal Naik Kelas Jadi RS Tipe B).

Saat ditanya kelebihan rumah sakit ini dengan yang ada di Balikpapan, Dyah mengatakan kelas I, II, dan kelas III berbaur bersama dengan satu lorong, atau satu klaster. "Artinya kita tidak membedakan klaster. Kalau di lain kelas III kelas tiga semua, tapi di sini tidak," kata Dyah.
Jadi, lanjut Dyah, di sini ada kelas I, kelas II, kelas II, ada VIP dalam satu klaster sehingga perawat-perawatnya beban kerjanya sama semua. Yang paling dibutuhkan ini adalah penambahan bed atau tempat tidur. Karena tempat tidurnya baru 91 bed. "Ini kan bertahap, kalau menurut kajian DKK Balikpapan untuk alat kesehatan dibutuhkan Rp 150 miliar, kita baru menggunakan sekitar Rp 50 miliar khusus buat alat kesehatan," kata Dyah. (BACA: Waduh, Septic Tank Ruang Inap RSUD PPU Runtuh).

Dokter spesialis ada 12 orang, yang paling diutamakan empat dokter spesialis, antara lain kandungan, spesialis penyakit dalam, spesialis anak dan spesiali bedah. Ditambah dengan dokter umum ada 15 orang. "Untuk bidan kami masih kurang sepuluh bidan lagi, yang ada baru tujuh bidan," ujarnya. (*)


Anda sedang membaca artikel tentang

Tak Punya Cleaning Service, Dokter harus Ikut Bersihkan Ruangan

Dengan url

http://beritakaltime.blogspot.com/2015/02/tak-punya-cleaning-service-dokter-harus.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Tak Punya Cleaning Service, Dokter harus Ikut Bersihkan Ruangan

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Tak Punya Cleaning Service, Dokter harus Ikut Bersihkan Ruangan

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger