Biarkan Anak Bebas Berimajinasi

Written By Unknown on Kamis, 19 Februari 2015 | 12.16

TRIBUNKALTIM.CO - SI kecil mungkin paling senang mencoret dinding rumah kita bak seorang pelukis. Jangan dulu gusar. Perilaku ini merupakan salah satu tahapan penting perkembangannya.

Tiga tahun kehidupan pertama anak merupakan masa paling penting. Selama periode ini, anak mengembangkan ketrampilan belajar, sikap, harga diri (self esteem) juga sikap mandiri. Perkembangan ini, salah satunya didukung oleh jiwa seni. Bentuk seni pertama yang dikenal anak, adalah coretan. Bagi orang dewasa, coret-coret mungkin tidak ada artinya. Namun, bagi anak, aktivitas itu merupakan pengalaman belajar yang penting.

Mencoret-coret atau mengguratkan tulisan cakar ayam merupakan salah satu aktivitas yang lazim dilakukan anak usia 1-3 tahun. Meskipun seperti gambar benang kusut, hal ini merupakan salah satu tahapan penting dalam perkembangan anak. Menggambar merupakan bagian dari tahap perkembangan kognitif dan motorik halus anak. Perilaku ini juga bagian dari cara si kecil mengekspresikan emosinya. Inilah 'catatan permanen' pertama si kecil. Tahap ini selanjutnya akan berkembang menjadi keterampilan menggambar, melukis, dan akhirnya menulis.

Hal yang bisa kita lakukan untuk mengembangkan kreativitasnya dalam menggambar adalah dengan menyediakan ruang khusus di rumah, misalnya art corner (pojok kreasi). Jika ia ingin mencoret-coret dinding, lapisi sudut dinding tertentu di rumah dengan kertas karton atau tripleks melamin (white board). Atau bisa kita sediakan kertas atau buku gambar, dan menyediakan material atau alat tulis berbahan non toxic. Memajang hasil karya anak akan lebih memotivasinya.

Hal yang bisa mematikan kreativitas anak adalah membatasi atau mengarahkan anak saat membuat coretan, atau memberikan hukuman.
Sesungguhnya perilaku coret-coret adalah bagian dari perkembangan anak. Mungkin'noda'yang ditinggalkan si kecil berarti pekerjaan baru, namun sebaiknya singkirkan rasa jengkel kita. Anak membutuhkan dukungan kita pada tahapan ini. Biarkan mereka bebas mengekspresikan daya imajinasi, dan kreativitasnya. (*)

Oleh Baldwine Honest G*)

*) Mahasiswa Pasca Sarjana PAUD Universitas Mulawarman Samarinda


Anda sedang membaca artikel tentang

Biarkan Anak Bebas Berimajinasi

Dengan url

http://beritakaltime.blogspot.com/2015/02/biarkan-anak-bebas-berimajinasi.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Biarkan Anak Bebas Berimajinasi

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Biarkan Anak Bebas Berimajinasi

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger