TRIBUNKALTIM.CO - Pada suatu hari di tahun 2005, saya dan pendiri fotograferdotnet, Kristupa Saragih, bepergian ke sebuah daerah di Klaten, Jawa Tengah.
Sampailah kami di suatu desa yang bernama Gadungan. Di tempat itu, otomatis Kepala Desanya adalah Kepala Desa Gadungan. Lalu kantor kepala desanya Kantor Kepala Desa Gadungan bukan? Kantor itu saya foto, lalu saya edarkan dengan judul "Foto Gadungan".
Banyak yang tertawa, tapi mengira foto yang sangat asli itu hanya rekayasa komputer. Tuduhan bahwa itu foto rekayasa melekat karena teman-teman saya tahu bahwa saya menguasai pemakaian program olah foto Photoshop. (Baca juga: Bayi Ini Menggemaskan Meski Lahir tanpa Hidung)
Jadi, sebuah foto yang betul-betul asli diduga olahan akibat logika. Pertanyaan yang layak muncul adalah mengapa logika tidak selalu muncul manakala melihat beberapa foto lain?
Beberapa hari lalu muncul foto beberapa dokter dan perawat membungkuk menghormati tubuh seorang pasien. Foto itu diberi keterangan yang mengatakan bahwa itu adalah tubuh seorang selebritas Indonesia yang baru meninggal di Singapura.
Bagi pemuja selebritas itu, foto tadi masuk akal dan diamini. Tetapi, bagi yang bukan penggemar selebritas itu, mungkin timbul pertanyaan: apa iya?
Sementara orang yang sering berselancar di jagat internet tentu tahu benar bahwa foto itu adalah foto di RRC beberapa tahun lalu tentang para dokter yang menghormati seorang anak yang menyumbangkan organ-organ tubuhnya untuk orang lain. (Arbain Rambey/Kompas)
Anda sedang membaca artikel tentang
Di Tempat ini, Kepala Desanya Gadungan Tapi Tetap Sah
Dengan url
http://beritakaltime.blogspot.com/2015/04/di-tempat-ini-kepala-desanya-gadungan.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Di Tempat ini, Kepala Desanya Gadungan Tapi Tetap Sah
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Di Tempat ini, Kepala Desanya Gadungan Tapi Tetap Sah
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar