TRIBUNKALTIM.CO – Membenahi ketimpangan pembangunan antara Jawa dan luar-Jawa merupakan salah satu fokus pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Salah satu agenda prioritas atau Nawa Cita yang dicanangkan adalah membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa.
Makanya, peran daerah untuk membenahi infrastruktur menjadi sangat penting. Persoalannya, otonomi yang telah berlangsung sejak Reformasi dinilai tidak berhasil memberikan kesejahteraan kepada masyarakat. Ini disebabkan daerah gagap dalam membuat perencanaan dan mengukur apa yang menjadi kebutuhan riil di daerahnya.
Kuncinya adalah infrastruktur, tutur Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Andrinof Chaniago seperti dikutip dari Katadata. Banyak Kepala Daerah serta Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) yang dinilai tidak mampu menggali ide bagaimana menggerakkan ekonomi atau memanfaatkan sumber daya yang ada di daerah. [Baca: Pernyataan Adrinof Chaniago Dinilai Tidak Berdasar]
Tim Katadata melakukan wawancara khusus dengan Andrinof Chaniago. Wawancara ini berusaha menggali bagaimana tantangan pembangunan di daerah pada era otonomi. Berikut petikannya.
Bagaimana tantangan pembangunan daerah di era otonomi?
Kami mau ubah daerah-daerah. Pengalaman Bappenas, setiap kali bertemu dan rapat dengan mereka, pikirannya cuma dapat proyek dari pusat. Ide untuk membangun daerah tidak muncul.
Pemerintah pusat inginnya seperti apa?
Anda sedang membaca artikel tentang
Adrinof Chaniago Sebut Otonomi hanya Hasilkan Kantor Bupati dan DPRD Baru
Dengan url
http://beritakaltime.blogspot.com/2015/04/adrinof-chaniago-sebut-otonomi-hanya.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Adrinof Chaniago Sebut Otonomi hanya Hasilkan Kantor Bupati dan DPRD Baru
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Adrinof Chaniago Sebut Otonomi hanya Hasilkan Kantor Bupati dan DPRD Baru
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar