Formalin Negatif, Razia Daging Ayam Diduga Bocor

Written By Unknown on Rabu, 27 Agustus 2014 | 12.16

 
NUNUKAN,tribunkaltim.co.id - Kepala Bidang Penanggulangan Masalah Kesehatan dan Bencana Dinas Kesehatan Kabupaten Nunukan, Ramsidah menduga, razia daging ayam berformalin, Selasa (26/8/2014) kemarin bocor.

Hal itu disampaikannya terkait pemeriksaan sampel barang dagangan seluruh pedagang ayam di Pasar Pagi, Kecamatan Nunukan yang hasilnya negatif formalin. Hasil yang sama juga termasuk pada sampel daging ayam milik Haji Muje. Padahal pemilik katering mengaku membeli bahan baku ayam yang diketahui mengandung formalin dari Haji Muje.

"Berdasarkan hasil analisis kami, razia ini sudah terlambat karena sudah diketahui publik. Karena jam 09.00 lewat sudah disampaikan, kita sidak jam 11.30. Jadi sudah bocor razia itu," ujar Ramsidah.

Seperti diberitakan kemarin, Satuan Polisi Pamong Praja dan Linmas Kabupaten Nunukan melakukan razia pedagang ayam dan pedagang daging, di sejumlah tempat di Kecamatan Nunukan. Razia ini dilakukan setelah ditemukannya daging berformalin pada 150 kotak makanan yang hendak disajikan pada acara Tatap Muka dan Dialog dengan Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi, di Lantai 5 Kantor Bupati Nunukan, Selasa (26/8/2014).

Dia menjelaskan, Joni selaku pengelola makanan acara tersebut, pada pagi itu telah menyampaikan kepada padagang Pasar Pagi mengenai ditemukannya bahan baku ayam yang mengandung formalin. Sehingga sebelum razia, pedagang diduga telah menyembunyikan dagangannya.

Ramsidah mengatakan, dia baru menghubungi Dinas Pertanian dan Peternakan Nunukan serta Satuan Polisi Pamong Praja dan Linmas Nunukan beberapa jam setelah Joni memberikan informasi itu kepada para pedagang di Pasar Pagi.

Beruntung informasi itu tidak sampai ke Haji Tanga, sehingga saat dilakukan razia petugas menemukan hati sapi yang positif mengandung formalin. Sebelumnya, Joni membeli hati sapi di kios milik Haji Tanga di Jalan Tawakkal. Hati sapi yang diolah menjadi sambal goreng hati positif mengandung formalin dengan kadar 0,6.

Bocornya informasi kepada para pedagang bukan baru kali ini saja terjadi.  Setiap akan digelar razia gabungan, informasi sudah seringkali bocor. Padahal, kata dia, bisa dipastikan 30 persen pengelola makanan khususnya di Pulau Nunukan menggunakan daging ayam berformalin.

"Setiap kita menanya dia membeli di mana? Dengan sumber yang mana? Sama. Tetapi ketika kita menyidak selalu hasilnya negatif. Dalam artian hasil sidak kami bocor," ujarnya.

Dia mengatakan, tidak mungkin ditemukan daging berformalin jika sebelum dilakukan razia informasi itu sudah dipublikasikan.

"Sewaktu-sewaktu kami dari Dinas Kesehatan akan merazia kembali. Sanitarian kami tahu tempat penampungan yang tidak pernah dirazia Satpol PP. Ada banyak tempat yang tidak pernah di razia," ujarnya.

Ramsidah mengatakan, daging yang positif formalin ternyata diantaranya ada yang didatangkan dari Tawau, Malaysia.

"Informasi dari Haji Tanga, hati sapi yang dia jual itu dibeli di Tawau. Dia tidak tahu ada kandungan formalin," ujarnya.

Masih ditemukannya daging asal Malaysia yang mengandung formalin disebabkan pula karena Pemerintah Malaysia masih membolehkan penggunaan formalin kadar 0,1. Padahal semakin lama daging dengan kandungan air yang semakin sedikit, membuat kadar formalin bisa meningkat hingga 0,6.

"Mereka boleh 0,1 sementara kita sama sekali tidak boleh," ujarnya.


Anda sedang membaca artikel tentang

Formalin Negatif, Razia Daging Ayam Diduga Bocor

Dengan url

http://beritakaltime.blogspot.com/2014/08/formalin-negatif-razia-daging-ayam.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Formalin Negatif, Razia Daging Ayam Diduga Bocor

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Formalin Negatif, Razia Daging Ayam Diduga Bocor

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger