KAIRO, tribunkaltim.co.id - Kairo dan kota-kota lain di Mesir kembali tegang menjelang peringatan tiga tahun revolusi 25 Januari yang menumbangkan rezim Presiden Hosni Mubarak. Kelompok bersenjata tak dikenal, Kamis (23/1), menembak mati lima polisi dan melukai dua lainnya di Beni Sweif, 115 kilometer selatan Kairo.
Serangan terhadap polisi itu hanya beberapa jam setelah ratusan aktivis politik yang berafiliasi ke kubu liberal, Rabu malam, menggelar unjuk rasa di Jalan Talaat al-Harb, dekat Alun-alun Tahrir. Mereka meneriakkan slogan anti-militer dan polisi yang bertindak sangat represif terhadap pengunjuk rasa damai belakangan ini.
Wartawan Kompas, Musthafa Abd Rahman, dari Kairo melaporkan, kekuatan politik dan organisasi kepemudaan dari berbagai latar belakang politik dan ideologi bertekad menggelar unjuk rasa besar di Alun-alun Tahrir, Sabtu, memperingati tiga tahun revolusi. Koalisi pendukung presiden terguling Muhammad Mursi, yang dimotori Ikhwanul Muslimin (IM), juga menyerukan warga Mesir menuju Kairo hari itu.
IM menyerukan kekuatan pendukung revolusi bersatu dan melupakan perbedaan pendapat untuk mencapai tujuan revolusi yang menurut mereka terancam hilang sia-sia. Pendukung IM mulai menuduh revolusi 25 Januari dicuri militer. Hal ini seperti pengulangan saat kubu anti-Mursi menuduh revolusi itu dicuri IM.
Gerakan Pemuda Tamarud yang berandil besar dalam menggulingkan Mursi juga akan menggelar perayaan tiga tahun revolusi di sekitar istana presiden Al-Ittihadiyah di distrik elite Heliopolis, Kairo. Hal ini membuat warga khawatir terjadi bentrokan antarmassa berbeda latar belakang politik dan ideologi itu.
Harian lokal Masri al-Youm menuduh IM memanfaatkan peringatan tiga tahun revolusi untuk memicu kekerasan di jalanan Kairo dan kota lain, serta mengobarkan kebencian pada militer dan polisi.
Untuk mengantisipasi kekacauan, Direktur Kereta Api Mesir Samir Nawar menghentikan perjalanan kereta api dari semua kota di Mesir menuju Kairo, mulai Kamis hingga waktu yang tak ditentukan. Pemerintah sementara dukungan militer sangat khawatir IM dan pendukungnya menggunakan kereta api untuk mobilisasi massa menuju Kairo.
Sebelumnya, pemerintah mengumumkan akan mengerahkan 260.000 personel militer dan polisi mengamankan peringatan tiga tahun revolusi. Menteri Kesehatan Mesir Maha al-Rabat mengumumkan, semua rumah sakit di Mesir siaga darurat dan 2.500 ambulans disiapkan untuk mengantisipasi bentrokan.
Terkait hal itu, Partai Nour Salafi menyerukan massa IM dan pendukung pemerintahan tidak saling memobilisasi massa dalam peringatan tersebut untuk menghindari bentrokan berdarah di jalanan.
Anda sedang membaca artikel tentang
Mesir Memanas Jelang Tiga Tahun Peringatan Revolusi 25 Januari
Dengan url
http://beritakaltime.blogspot.com/2014/01/mesir-memanas-jelang-tiga-tahun.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Mesir Memanas Jelang Tiga Tahun Peringatan Revolusi 25 Januari
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Mesir Memanas Jelang Tiga Tahun Peringatan Revolusi 25 Januari
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar