Tak Menyangka Anak Saya Gantung Diri Bersama Kekasihnya

Written By Unknown on Kamis, 26 Maret 2015 | 12.16

TRIBUNKALTIM.CO - Suasana haru masih menyelimuti keluarga Djumiyo dan Suciati pascakematian Yudi Hartono.Keluarga sederhana yang bermukim di Jalan Harun Nafsi RT 25 Kelurahan Rapak Dalam. Kecamatan Loa Janan Ilir, Samarinda, Kalimantan Timur.

Djumiyo masih tidak percaya anaknya nekat mengakhiri hidup bunuh diri bersama dengan Nurhayati, kekasih Yudi Hartono.

"Tidak menyangka saya kalau akhirnya sampai seperti ini, tapi mau bagaimana lagi, saya sudah ikhlas," ujar Djumiyo saat ditemui TribunKaltim.co. 

Dia menceritakan, Yudi saban hari bersama-sama dengan Djumiyo. Anak dan ayah bekerja sebagai kuli bangunan. Terakhir kali beserta Yudi membangun sebuah gedung masih di sekitar kawasan Loa Janan Ilir.

"Kami sama bekerja sebagai buruh bangunan, kami biasa bekerja bersama," imbuhnya.

Yudi merupakan anak pertamanya dari 2 bersaudara, dia sudah 5 tahun menetap di Samarinda, sedangkan Yudi baru 4 tahun berada di kota tepian. Dia mengaku beserta keluarga berasal dari Blitar, Jawa Timur, dan mengadu nasib di Samarinda.

Djumiyo menceritakan selama ini Yudi merupakan anak yang tidak banyak bicara, bahkan cenderung tertutup kepada keluarganya mengenai hubungannya dengan Nurhayati.

Namun demikian, dia beserta dengan istri mengetahui anaknya berpacaran dengan Nurhayati. Tidak jarang Yudi mengajak Nurhayati berkunjung ke rumahnya. Dia tidak mengetahui berapa lama anaknya telah memadu kasih dengan gadis asal Minahasa, Sulawesi Utara tersebut.

"Saya tahunya baru 2 bulan ini kalau Yudi pacaran dengan Nur, tapi saya kurang tahu tepatnya kapan mereka pacaran," ungkapnya.

Lanjut dia menceritakan, Yudi telah meminta kepada orang tuanya untuk dinikahkan dengan Nurhayati sejak sebulan yang lalu, tetapi karena Nurhayati belum memiliki KTP Samarinda, pernikahan tersebut urung dilaksanakan. Namun demikian, Yudi selalu mengeluhkan tentang dia yang dipersulit untuk menikahi Nurhayati.

"Mau kawin saja kok dipersulit," ungkap Djumiyo mencontohkan perkataan anaknya tersebut.

Djumiyo pun sempat menasihati Yudi tentang keinginan anaknya untuk segera menuju kepelaminan. "Bukan dipersulit, tapi harus ada berkas yang dilengkapi terlebih dahulu, bahkan saya sudah telepon orang tua Nur di Manado untuk segera mengirim foto kopi kartu keluarga untuk mengurus KTP Nur," urainya. (Baca juga:Nurhayati Dilarang Bertemu Sebelum Tewas Gantung Diri Bersama Kekasihnya)

Dia mengaku, terakhir kali bertemu Yudi pada pukul 19.00 Wita, pada saat itu dirinya meminta uang kepada ibunya untuk membeli rokok. Setelah diberi uang, ibunya sempat menyarankan untuk beli di warung depan gang. Tetapi Yudi memilih beli rokok di warung lain dengan menggunakan motor.

"Itulah terakhir kali saya melihat Yudi, besoknya hingga hari minggu nomor handphone Yudi masih aktif, tetapi tidak pernah diangkat telepon saya," ungkapnya.

Sebelumnya, Yudi sempat bercerita jika dirinya sudah tidak berpacaran lagi dengan Nurhayati, ketika itu gelagat Yudi masih seperti biasa, tidak ada yang berubah dari sikap anaknya.

"Sabtu sore itu katanya dia diputusin Nur, saya bilang sama dia jangan cengeng, anak laki harus kuat," imbuhnya.

Dia pun, saat ini sudah ikhlas dengan kepergian anaknya tersebut, bahkan dia tidak ingin lagi berpolemik terkait masih belum pastinya jika anaknya meninggal akibat gantung diri.

"Biar dia tenang di sana, saya yakin jika anak saya memang gantung diri, bukan karena faktor lainnya. Saya sudah ikhlas," tuturnya.

Sementara itu, kakak Nurhayati yang bernama Salma mengaku terkejut dengan kematian adiknya tersebut, pasalnya tidak ada tanda-tanda yang mencurigakan sebelum adiknya tersebut menghilang dari kediamannya di kawasan Loa Hui.

"Tidak ada yang aneh dari adik saya, masih seperti biasanya," imbuhnya.

Dia menceritakan, selama ini adiknya tidak memiliki pekerjaan, Nurhayati pun sehari-hari hanya dirumah saja menemani anak kakaknya yang pertama.

"Dia cuman nemanin main anak kakak saya yang pertama, karena kami kan tinggal di rumahnya," jelasnya.

Dia berharap adiknya dapat tenang disana dan dapat diterima di sisi yang maha kuasa. Selain itu, dirinya bersama kekuarganya di Manado telah mengikhlaskan kepergian adiknya tersebut untuk selamanya.

"Semua keluarga sudah merelakan, sudah ikhlas, termasuk orang tua saya di Manado," ujarnya. (christoper desmawangga)


Anda sedang membaca artikel tentang

Tak Menyangka Anak Saya Gantung Diri Bersama Kekasihnya

Dengan url

http://beritakaltime.blogspot.com/2015/03/tak-menyangka-anak-saya-gantung-diri.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Tak Menyangka Anak Saya Gantung Diri Bersama Kekasihnya

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Tak Menyangka Anak Saya Gantung Diri Bersama Kekasihnya

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger