Gunungbayan Pratamacoal Stop Penambangan Batubara di Kaltim

Written By Unknown on Selasa, 10 Maret 2015 | 12.16

TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA-  Efek domino dari rendahnya harga batubara mulai menjalar pada kegiatan produksi. Misalnya, PT Gunungbayan Pratamacoal, anak usaha PT Bayan Resources Tbk, menghentikan kontrak jasa pertambangan dengan PT Petrosea Tbk. Sebab, Gunungbayan mengakhiri penambangan di konsesi Muara Tae, Kalimantan Timur.

Sekretaris Perusahaan PT Petrosea Tbk Anto Broto menceritakan, penandatanganan perpanjangan kontrak terakhir untuk konsesi Gunungbayan Pratamacoal adalah 26 Maret 2012. Kontrak ini berlaku hingga 31 Desember 2017. Dalam kontrak itu, Petrosea harus meningkatkan produksi overburden sampai dengan 55 juta bank cubic meter (bcm) per tahun, mulai 2012 hingga 2017 mendatang.

Namun pada Oktober 2012, dengan pertimbangan harga batubara rendah, Gunungbayan meminta Petrosea menurunkan target volume produksi hingga 36 juta bcm per tahun sejak tahun 2013. pengurangan produksi ini hingga harga membaik.

Persoalannya, hingga saat ini harga batubara tidak kunjung naik. Sebagai gambaran, harga batubara per Februari 2015 berdasarkan Harga Batubara Acuan (HBA) yang dikeluarkan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebesar US$ 62,92 per ton. Ini berarti harga sudah turun 22% dibandingkan dengan dengan HBA pada periode yang sama 2014 yakni US$ 80,44 per ton.

Alhasil, Gunungbayan kembali meminta Petrosea mengurangi produksi batubara di areal konsesi untuk periode Juli sampai dengan Desember 2014. Namun, beberapa bulan kemudian, Gunungbayan memilih menghentikan kontraknya lebih dini. "Pada 3 Maret 2015, Gunungbayan meminta mengakhiri kontrak lebih awal atau early termination untuk pengupasan lapisan tanah (overburden removal)," kata Anto kepada KONTAN, Senin (9/3).

Anto menduga, alasan Gunungbayan mengakhiri kontrak dengan Petrosea karena harga batubara yang terus anjlok ke titik terendah. Alhasil, stripping ratio alias (rasio perantara volume lapisan tanah yang harus digali dengan tonase batubara yang diambil) pada konsesi PT Gunungbayan Pratamacoal tidak sebanding dengan biaya produksi yang harus dikeluarkan oleh perusahaan tambang itu.

Sekretaris Perusahaan Bayan Resources Jenny Quantero membenarkan bahwa berakhirnya kontrak dengan Petrosea karena harga batubara terus anjlok. "Jadi tidak ekonomis lagi," ungkap dia.


Anda sedang membaca artikel tentang

Gunungbayan Pratamacoal Stop Penambangan Batubara di Kaltim

Dengan url

http://beritakaltime.blogspot.com/2015/03/gunungbayan-pratamacoal-stop.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Gunungbayan Pratamacoal Stop Penambangan Batubara di Kaltim

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Gunungbayan Pratamacoal Stop Penambangan Batubara di Kaltim

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger