Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Obed Doni Ardianto dan Nevrianto HP
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA -Hendra bersama dengan teman-temannya dari Universitas Mulawarwan berhasil mengumpulkan sampah hingga hampir satu bak mobil pikap. Mereka bergotong royong membersihkan Sungai Karang Mumus dari sampah-sampah yang dibuang sembarangan.
"Kebanyakan botol plastik dan tas plastik. Tergolong sampah keluarga yang dibuang ke parit. Lumayan banyak. Tidak sampai satu bak truk, hanya sekitar satu bak pick up. Itu termasuk banyak," jelasnya, di Samarinda, Jumat (5/12/2014).
Staf Kementerian Sosial Masyarakat BEM Unmul itu mengaku tidak kesulitan mengumpulkan sampah. "Saat kita mengumpulkan sampah, sampah sudah terkumpul di tepian dan tertahan di jembatan karena air pasang," ucapnya.
Bersama dengan rekan-rekan, dibantu oleh TNI/Polri, organisasi masyarakat, pemerintah dan masyarakat setempat sedang melakukan Gerakan Samarinda Bebas Banjir (GSBB) season II. Gerakan yang dilakukan tersebut berupa gotong royong untuk membersihkan tepian Sungai Karang Mumus.
"Ini memang gerakan kedua. Yang pertama dilakukan tahun lalu. Tujuan dari gerakan ini ialah untuk mengurangi banjir, terutama di sekitar Unmul. Salah satu cara meminimalisir banjir adalah dengan membersihkan sampah-sampah," jelasnya, sebagai Panitia Kegiatan Unmul Cinta Lingkungan.
Dalam kegiatan gotong-royong tersebut, seluruh warga Samarinda yang terlibat itu berkumpul terlebih dahulu di GOR 27 September, sejak pagi. Usai apel, mereka kemudian berangkat menuju ke sejumlah titik, untuk melakukan gerakan yang ingin mengajak masyarakat dan pemerintah untuk menata Samarinda lebih baik lagi.
"Ada sekitar 3.000-an yang terlibat. Kami membersihan Sungai Karang Mumus sepanjang sekitar 3,5 kilometer, dari GOR 27 September hingga Jembatan S Parman. Dari jumlah massa yang ada dibagi per kelompok di sejumlah titik," paparnya.
Di jembatan Jalan S Parman yang melintang di atas Sungai Karang Mumus, terlihat sejumlah tim yang melakukan gotong royong masuk ke dalam air di tepian sungai. Mereka memotong rumput yang tinggi di sepadan sungai yang permukaannya saat ini sedang meninggi.
Selain itu, sejumlah tim yang lain memunguti sampah-sampah yang terlihat di tepian sungai. Sampah-sampah seperti botol, potongan kayu, dan potongan rumput liar kemudian di kumpulkan di satu titik. Sampah yang terkumpul itu kemudian diangkut dengan menggunakan truk dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota untuk dibawa ke tempat pembuangan sampah.
"Aksi gotong-royong yang kita lakukan ini juga untuk mengajak masyarakat Samarinda untuk peduli terhadap kebersihan Sungai Karang Mumus. Kepedulian itu berbentuk selain membersihkan, juga membuang sampah pada tempatnya," pungkas Hendra.
Ketua RT 35 Gang 8 Jalan Dokter Sutomo, Sauji, menginginkan GSBB melibatkan seluruh lapisan masyarakat. ''Selasa lalu TNI sudah melakukan kerja bakti bersih bersih di sekitar Jl Dr Sutomo Gang 8 sampai ke Jl S Parman Samarinda, kemudian dilanjutkan GSBB. Ke depan diharapkan pemerintah bisa bekerja sama dengan program TNI sehingga semua warga dan lapisan masyarakat seluruh kota digerakkan,'' katanya.
Menurutnya, Pemkot Samarinda bersama masyarakat juga membersihkan, mengeruk lumpur dan sampah mulai Gang Nibung Jl Dr Sutomo sampai di bawah Jembatan Jl Perniagaan, dekat Pasar Segiri. Di situ selain dangkal, sungainya juga berkelok-kelok kemudian tepat saat musim kemarau dikeruk jangan musim hujan seperti sekarang. (*)
Anda sedang membaca artikel tentang
Ramai-ramai 3.000 Warga Bersihkan Sampah di Sungai Karang Mumus
Dengan url
http://beritakaltime.blogspot.com/2014/12/ramai-ramai-3000-warga-bersihkan-sampah.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Ramai-ramai 3.000 Warga Bersihkan Sampah di Sungai Karang Mumus
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Ramai-ramai 3.000 Warga Bersihkan Sampah di Sungai Karang Mumus
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar