TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Etnis Dayak Meratus, Desa Haratai di Kalimantan Selatan memiliki pengetahuan pengobatan tradisional dengan menggunakan berbagai jenis tumbuhan berkhasiat obat yang berada di sekitar mereka. Mulai dari hutan, kebun, kebun karet tua, ladang, hingga pekarangan.
Demikian disampaikan Noorcahyati, salah seorang peneliti dalam seminar "Tumbuhan Obat Dari Hutan : Konservasi, Budidaya dan Pemanfaatan" di kantor Perum Pegadaian Kanwil V Balikpapan Jl Jend. Sudirman, Rabu (3/12/2014).
Lebih jauh kata Noorcahyati yang hadir dengan makalah berjudul "Etnobotani Tumbuhan Berkhasiat Obat Etnis Dayak Meratus Loksado Kalsel dan Upaya Konservasi di KHDKT Samboja", ada sebanyak 110 jenis tumbuhan dan lebih dari 57 familii yang dimamfaatkan untuk bahan pengobatan oleh Etnis Dayak Meratus.
Dari jumlah tersebut, 3 jenis tumbuhan termasuk kategori langka, yakni akar arau/akar kuning, Pulantan/Pulai, dan Pasak Bumi, sehingga perlu upaya untuk menyelamatkan keberadaan tumbuhan berkhasiat obat tersebut. Jenis-jenis yang digunakan tersebut bervariasi mulai dari herbal, rumput, liana, parasit hingga pohon. Semut tumbuhan tadi digunakan untuk mengobati mulai dari penyakit ringan hingga berat.
"Semua ini sangat berpotensi digunakan dalam pengembangan obat modern," kata Noorcahyati. (*)
Ikuti perkembangan berita lainnya dengan like Facebook TRIBUN KALTIM dan follow @tribunkaltim
Anda sedang membaca artikel tentang
Obat Dayak Meratus Berpeluang Dikembangkan Jadi Obat Modren
Dengan url
http://beritakaltime.blogspot.com/2014/12/obat-dayak-meratus-berpeluang.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Obat Dayak Meratus Berpeluang Dikembangkan Jadi Obat Modren
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Obat Dayak Meratus Berpeluang Dikembangkan Jadi Obat Modren
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar