Industri Otomotif Dialihkan ke Penajam Paser Utara

Written By Unknown on Rabu, 24 September 2014 | 12.16

SAMARINDA, tribunkaltim.co.id -Rencana pengembangan industri otomotif Indonesia ke kawasan Indonesia Timur, khususnya Kalimantan Timur (Kaltim) sudah diketahui Badan Perizinan dan Penanaman Modal Daerah (BPPMD) Kaltim.

Kepala BPPMD Kaltim Didi Rusdiansyah mengungkapkan pihaknya sudah melakukan pertemuan dengan dua tim ahli dari Jepang terkait rencana pengembangan industri otomotif.  "Sejauh ini ada dua tim dari Jepang. Mereka tim peneliti dari perusahaan otomotif yang ingin mempelajari kesiapan kita menerima industri otomotif tersebut," ungkap Didi kepada Tribunkaltim.co.id, Selasa (23/9/2014).

Kaltim, kata Didi, sebenarnya bukan satu-satunya daerah yang dilirik untuk pengembangan industri otomotif di luar Jawa. "Ada juga Sulawesi. Kemungkinan tidak hanya Kaltim," ujarnya.

Mempertimbangkan ketersediaan lahan, Pemprov Kaltim lebih menyarankan agar industri otomotif di Kaltim dipusatkan di Kawasan Industri Buluminung, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). "Jika memang lahan yang diperlukan cukup luas, saya kira pilihannya di Buluminung," kata Didi.

Menurutnya, Kawasan Industri Kariangau (KIK) yang ada di Balikpapan dinilai sudah cukup sulit untuk diperluas. "Ya kalau KIK lahannya terbatas. Peluang untuk diperluas juga cukup sulit. Jadi lebih tepat di Buluminung," jelas Didi.

Terpisah, Kepala Bappeda Kota Balikpapan Suryanto mengatakan, pernyataan Menteri Perdagangan M Lutfi terkait rencana ekspansi investor otomotif ke luar Jawa, termasuk Balikpapan baru diketahui.  "Memang ada beberapa investor yang berminat membangun industri   metal (besi) di Balikpapan. Untuk industri otomotif kok saya baru dengar," kata Suryanto.

Meski demikian, Kawasan Industri Kariangau (KIK) yang sudah lama disiapkan Pemkot Balikpapan bekerja sama dengan Pemprov Kaltim sangat terbuka untuk industri, seperti itu (otomotif dan metal, red).

Lebih lanjut Didi menjelaskan, tim peneliti perusahaan otomotif dari Jepang, ingin melihat sejauh mana persiapan Kaltim membangun kawasan industri, yang dicanangkan sebagai lokasi pengembangan industri otomotif. "Banyak syarat yang harus dipenuhi seperti aksesibilitas menuju dan keluar kawasan industri. Infrastruktur dasar seperti ketersediaan listrik, dan air, serta infrastruktur penunjang lainnya," sebut Didi.

Melihat rencana pembangunan di Kaltim, pihak Jepang sendiri disebut lebih tertarik mengembangkan industrinya di Buluminung. "Ya mereka melihat juga rencana pembangunan jembatan tol Balikpapan-PPU. Kemudian Jembatan Pulau Balang. Kemudian ketersediaan lahannya juga cukup," paparnya.

Tidak kalah pentingnya, lanjut Didi, yakni kepastian hukum terkait kawasan industri tersebut. "Yang pasti untuk kawasan industri itu kepastian peruntukan lahannya harus diperjelas dulu, kemudian pelan-pelan infrastrukturnya dibenahi. Pada prinsipnya, kita akan berupaya menarik investor ke Kaltim," tandas Didi.

Incar Balikpapan
Sebelumnya diberitakan, industri otomotif yang selama berpusat di Pulau Jawa diminta melakukan ekspansi ke luar Pulau Jawa guna mendongkrak pertumbuhan ekonomi di kawasan lainnya.

"Setelah kapasitas produksi (mobil) mencapai tiga juta, investasi otomotif diarahkan ke luar Jawa seperti Balikpapan (Kalimantan Timur) dan Sulawesi Selatan," kata Menteri Perdagangan M Lutfi, pada pembukaan Indonesia International Motor Show (IIMS) ke-22 di Jakarta, Kamis (18/9).

Ia memprediksi dalam kurun waktu sekitar 10 tahun kapasitas produksi mobil di Indonesia akan mencapai tiga juta unit.  "Prediksi saya dalam 10 tahun ini Indonesia bisa memproduksi 1 juta unit kendaraan dan itu bisa dihasilkan di Jawa. Namun jika kapasitas lebih 3 juta unit per bulan, maka pabriknya harus di Balikpapan. Kota Balikpapan akan menjadi basis produksi metal di Indonesia," kata Lutfi.

Saat ini industri otomotif telah menjadi penyumbang devisa bagi Indonesia, namun belum yang utama.  Lutfi mengatakan, empat tahun ke depan otomotif Indonesia akan menjadi empat besar penyumbang devisa bagi Indonesia.

Bahkan dalam 15 tahun, kata dia, kapasitas produksi mobil di dalam negeri bisa menembus lima juta unit. Pada 2014, menurut Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Sudirman MR, kapasitas produksi mobil di Indonesia diperkirakan mendekati angka dua juta unit, naik dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 1,386 juta unit. "Kami perkirakan sampai akhir tahun ini kapasitas produksi mendekati dua juta, atau 1,998 juta unit," katanya.

Mendengar hal itu, Menteri Perdagangan M Lutfi meminta industri otomotif mengarahkan investasinya di luar Jakarta dan sekitarnya. "Setelah kapasitas produksi menembus dua juta unit, (investasi) harus pindah ke luar Jakarta, seperti ke Semarang, Pasuruan, atau Banyuwangi," katanya.

Selain itu, setelah kapasitas produksi mobil menembus tiga juta unit, lanjut dia, investasi sebaiknya diarahkan ke luar Pulau Jawa.

Lutfi pun meminta secara khusus pada Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Kemenperin Budi Darmadi dan Ketua Gaikindo Sudirman MR untuk tidak melupakan industri kecil dan menengah karena akan menjadi penopang industi otomotif yang penting.

"Ingatkan partner kita, apakah dengan berbahasa Jepang, Inggris, Jerman atau bahasa bangsa lainnya, industri otomotif, second tier (lapis kedua), third tier (lapis ketiga), adalah untuk membangun Industri Kecil dan Menengah kita agar lebih maju," ujarnya.

Infrastruktur
Wakil Presdir PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia Warih Andang Tjahjono mengatakan untuk mendorong investasi otomotif ke daerah lain, bahkan ke luar Pulau Jawa, harus ada infrastruktur yang memadai dan insentif fiskal.

"Namun sebaiknya pemerintah serius dulu memperbaiki infrastruktur yang ada di Jawa saja masih kurang. Nanti pelaku bisnis akan datang sendiri ke sana, kalau infrastrukturnya bagus," katanya.
Ditambahkan GM External Affair Division Toyota Motor Manufacturing Indonesia Teguh Trihono, dalam melakukan investasi, pelaku bisnis maupun pemegang merek otomotif, termasuk Toyota, pasti melihat pasar, infrastruktur, pemasok atau industri pendukung, serta kesiapan sumber daya manusia (SDM).

"Kalau pasar, Pulau Jawa masih besar, begitu juga dengan infrastruktur, pemasok, dan SDM yang handal telah tersedia," katanya.

Hal senada dikemukakan Direktur Pemasaran dan Purnajual PT Honda Prospect Motor (HPM) Jonfis Fandy. Ia mengatakan bila pemerintah telah membangun infrastruktur yang baik di daerah tujuan investasi tersebut, pasti investor datang.

"Bisa saja itu dilakukan, bila ada perlakuan khusus dan infrastrukturnya dibangun seperti di Jawa," katanya. Honda sendiri, lanjut dia, telah terbiasa membangun pabrik di beberapa lokasi pada suatu negara, termasuk di Jepang dan Tiongkok. (tribunnews/rad/wik/son)


Anda sedang membaca artikel tentang

Industri Otomotif Dialihkan ke Penajam Paser Utara

Dengan url

http://beritakaltime.blogspot.com/2014/09/industri-otomotif-dialihkan-ke-penajam.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Industri Otomotif Dialihkan ke Penajam Paser Utara

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Industri Otomotif Dialihkan ke Penajam Paser Utara

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger