Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nicolas Timothy
TRIBUNKALTIM.CO.ID, BOGOR - Calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Joko Widodo menilai alasan Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri menjual sejumlah aset negara di masa kepemimpinannya lantaran dihadapkan dengan pilihan yang sulit.
"Pemimpin memang sering dihadapkan pilihan yang sulit, dan itu harus dipilih. Ada pilihan-pilihannya," ujar Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi disela blusukannya di Cisarua, Bogor, Sabtu (29/3/2014). Jokowi mengatakan, perlu dilihat konteks pada saat Megawati masih menjabat sebagai presiden. Ia mengungkapkan menjual aset negara, salah satunya Indosat untuk menutupi APBN yang minus.
"Dilihat konteks saat itu, bukan sekarang. Konteks itu ada APBN yang harus ditutup. Jangan lihat saat yang semangat sulit terus mencari jalan keluar," kata Jokowi. Jokowi sendiri sebagai pemimpin Jakarta membandingkan dirinya dengan posisi Megawati saat itu. Perbedaannya, ketika ia memimpin Jakarta, kondisi APBD sedang dalam fit, sehingga justru berencana membeli aset swasta.
"Dilihat di Jakarta lah, kalau keadaan normal pengennya membeli. Kaya. Beli konteksnya. Seperti Palyja. Itu kan dikejar terus agar kita beli kembali. Lihatnya disitu saja. Kemudian manajemen APBN, kalau ada yang normal dan longgar untuk pembelian kembali kenapa ndak dilakukan. Tapi saat itu kan konteks," kata Jokowi. Seperti diketahui, semenjak Jokowi dideklarasikan sebagai bakal calon presiden, sejumlah lawan parpol mulai 'menyerang' PDI Perjuangan, diantaranya Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Anda sedang membaca artikel tentang
Jokowi Bela Megawati
Dengan url
http://beritakaltime.blogspot.com/2014/03/jokowi-bela-megawati.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Jokowi Bela Megawati
namun jangan lupa untuk meletakkan link
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar