Menjelang Akhir Pekan, Rupiah Diprediksi Masih Tertekan

Written By Unknown on Jumat, 24 Januari 2014 | 12.16

JAKARTA, tribunkaltim.co.id - Turunnya angka manufaktur China ke bawah 50 yang berarti terjadi kontraksi ekonomi telah memicu pelemahan di pasar saham Asia. Kenaikan indeks dollar AS sesaat sebelumnya pun memaksa mayoritas nilai tukar di pasar Asia melemah terhadap dollar AS.

Bahkan menurut riset Samuel Sekuritas Indonesia, hasil buruk data China itu juga menular ke pasar AS sampai dini hari tadi. Naiknya data Jobless Claims AS dan turunnya data manufaktur PMI AS juga mendorong pesimisme pertumbuhan AS.

Akan tetapi buruknya perekonomian bisa berarti tapering yang tidak agresif. Indeks dollar AS pun melemah cukup tajam sementara yield US Treasury turun 8,5 basis poin (bps).  Di sisi lain euro menguat akibat data manufaktur PMI Uni Eropa yang naik. 

Pasar Asia langsung tertekan pagi ini dengan sentimen pelemahan pertumbuhan China tersebut. "Walaupun buruknya data ekonomi AS bisa mendorong sentimen soft-tapering, peran penting Cina bagi ekspor negara-negara di Asia mulai terlihat mendorong pelemahan mata uang terhadap dollar AS," kata ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, Rangga Cipta.

Rupiah berpeluang melanjutkan pelemahannya hari ini. Yield SUN berpeluang turun seiring penguatan US Treasury. Pada Senin (27/1/2014) pagi pasar Asia akan merespon data neraca perdagangan Jepang.


Anda sedang membaca artikel tentang

Menjelang Akhir Pekan, Rupiah Diprediksi Masih Tertekan

Dengan url

http://beritakaltime.blogspot.com/2014/01/menjelang-akhir-pekan-rupiah-diprediksi.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Menjelang Akhir Pekan, Rupiah Diprediksi Masih Tertekan

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Menjelang Akhir Pekan, Rupiah Diprediksi Masih Tertekan

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger