‎​Pramuka Masuk Kurikulum, Pembina di Nunukan Belum Cukup

Written By Unknown on Jumat, 10 Januari 2014 | 12.16

NUNUKAN,tribunkaltim.co.id- Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Nunukan Haji Trisno Hadi mengakui, jumlah Pembina di Kabupaten Nunukan masih jauh dari kebutuhan. Padahal, Pramuka menjadi ekstrakurikuler wajib yang dilaksanakan di sekolah sekolah sesuai dengan implementasi Undang-Undang Nomor 12/2010 tentang Gerakan Pramuka.

"Pembina saat ini masih kurang banyak, dengan adanya program Pramuka ekstrakurikuler wajib. Ini adik-adik satu Pembina sekitar 30-an orang. Kalau lebih dari itu mesti kewalahan," ujarnya, Jumat (10/1/2014).

Untuk memenuhi kebutuhan Pembina dimaksud, beberapa waktu belakangan ini Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Nunukan menggelar sejumlah kursus.

Misalnya saja, pada 4-10 Januari 2014 di Balai Latihan Kerja Nunukan digelar Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Lanjutan Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Tahun 2013. Kursus itu diikuti 41 peserta masing-masing seorang dari Kwartir Cabang Kota Tarakan, Kwartir Ranting Kecamatan Lumbis 1 peserta, Kwartir Ranting Kecamatan Sebuku 2 peserta, Kwartir Ranting Kecamatan Tulin Onsoi 1 peserta, Kwartir Ranting Kecamatan Sembakung 1 peserta, Kwartir Ranting se-Pulau Sebatik sebanyak 9 peserta, Kwartir Ranting Kecamatan Nunukan Selatan 5 peserta dan Kwartir Ranting Kecamatan Nunukan sebanyak 21 peserta.

Kursus tersebut melibatkan Pelatih dari Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tuah Embula Kwarcab Nunukan.
Kursus Pembina Pramuka tingkat Lanjutan bagi Pembina Pramuka itu diikuti mereka yang telah memiliki sertifikat Kursus Pembina Pramuka Mahir Dasar.

Trisno mengatakan, 40 Pembina Pramuka yang dinyatakan lulus, akan menjadi cikal bakal Pelatih. Mengingat hingga saat ini Kwartir Cabang Nunukan masih kekurangan Pelatih. Dengan menambah jumlah Pelatih, jumlah Pembina diharapkan juga akan ikut bertambah dengan semakin besarnya kesempatan melaksanakan kursus kursus.

 "Harapan kita nanti bisa menambah pelatih kita. Pelatih yang ada saja masih kurang, merangkap sampai 10 macam pelajaran. Hanya beberapa Pelatih sehingga diharapkan nanti yang lulus KML bisa menjadi pelatih. Kami programkan 2014 ini ada beberapa yang kita jadikan pelatih," ujarnya.

Kebutuhan Pelatih setidaknya masih dua kali lipat dibandingkan dengan jumlah yang ada saat ini.

"Seperti di Krayan, Lumbis, Tulin Onsoi, Lumbis Ogong masih kurang sekali Pelatih. Ini perlu ditambah," ujarnya.

Pada kesempatan itu Trisno juga berharap, pimpinan sekolah memprioritaskan pelaksanaan Pramuka di sekolah masing-masing.

"Kami siap membantu. Jadi dengan adanya kemauan dari pihak guru-guru, kami akan mendukung. Kami akan membantu sepenuhnya," ujarnya.


Anda sedang membaca artikel tentang

‎​Pramuka Masuk Kurikulum, Pembina di Nunukan Belum Cukup

Dengan url

http://beritakaltime.blogspot.com/2014/01/aapramuka-masuk-kurikulum-pembina-di.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

‎​Pramuka Masuk Kurikulum, Pembina di Nunukan Belum Cukup

namun jangan lupa untuk meletakkan link

‎​Pramuka Masuk Kurikulum, Pembina di Nunukan Belum Cukup

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger