Tribun Kaltim - Selasa, 7 Mei 2013 12:40 WITA
Pemerintah memastikan, kenaikan harga BBM bersubsidi akan dilakukan walaupun pertumbuhan ekonomi kuartal I turun dan inflasi mengancam pada Juni mendatang. Hal itu disampaikan oleh Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Firmanzah, Selasa (7/5).
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi kuartal I mayoritas ditopang konsumsi domestik. Penyebab rendahnya konsumsi domestik ini tak terlepas dari tingginya inflasi tiga bulan pertama. Akibatnya, masyarakat sedikit mengerem belanja rumah tangga.
Ia menilai, momentum kenaikan harga BBM seharusnya dilakukan pada bulan April atau Mei. Namun begitu, Firmanzah memastikan, harga BBM bersubsidi tetap dinaikkan pemerintah. "Keputusan BBM tetap, Dan ini sedang dipersiapkan nota keuangan APBN-P 2013," tutur Firmanzah.
Rencananya, usai masa reses DPR RI nanti, pemerintah akan langsung pembahasan APBN-Perubahan dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Ia bilang, dalam APBN-P, pemerintah merombak target pertumbuhan ekonomi dan inflasi. "Semuanya ada perubahan, inflasi, pertumbuhan, rupiah juga," tegas Firmanzah.
Tapi sayang, Firmanzah merahasiakan berapa target inflasi dan pertumbuhan ekonomi pemerintah dalam APBN-P tersebut. Alasannya adalah, target tersebut masih dibahas dan masih belum bisa dibeberkan ke publik.
Firmanzah juga menegaskan, kompensasi kenaikan BBM tersebut nanti akan diiringi dengan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM ), juga sejumlah program sosial lainnya yang selama ini sudah berjalan, tetapi volumenya dinaikkan.
Anda sedang membaca artikel tentang
Harga BBM tetap Naik Walau Ekonomi Melambat
Dengan url
http://beritakaltime.blogspot.com/2013/05/harga-bbm-tetap-naik-walau-ekonomi.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Harga BBM tetap Naik Walau Ekonomi Melambat
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Harga BBM tetap Naik Walau Ekonomi Melambat
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar