Tribun Kaltim - Jumat, 18 Januari 2013 11:39 WITA
BALIKPAPAN, tribunkaltim.co.id - Mantan Kepala Dinas Pasar Balikpapan, Lilik Mulyono megatakan, Pasar Inpres Kebun Sayur (Bunsay) sering dikunjungi oleh daerah-daerah lain di Indonesia untuk tujuan studi banding.
"Sering mas, dari daerah Jawa dan Sumatra sering datang berkunjung di pasar ini. Bahkan, Jakarta pun kesini untuk studi banding," jelasnya.
Selain itu, Mulyono juga menambahkan, ada pernyataan dari pengunjung pada salah satu media, yang menyatakan pasar ini kumuh.
"Saya fikir kalau yang berbicara itu di daerahnya pasar tidak kumuh boleh saja berbicara seperti itu. Tapi yang komentar itu daerahnya kumuh. Saya tidak perlu sampaikan orang dari daerah mana yang komentar tentang pasar kami ini," tambahnya.
Sebelumnya, Pedagang Pasar Inpres Kebun Sayur (Bunsay), yang terhimpun dalam Persatuan Pedagang Pasar Inpres (P3I) melaksanakan rapat penolakan terkait dengan rencana pembangunan Plaza Bunsay 2 di lokasi dagangan mereka.
Ketua Persatuan Pedagang Pasar Inpres (P3I), H Muhammad dalam rapat menyatakan rencana pembangunan Plaza Bunsay 2, bukan berarti bisa mensejahterakan para pedagang, karena dengan pembangunan tersebut para pedagang dibebani harga petak yang cukup mahal.
"Bayangkan satu meter dihargai Rp 40 juta. Itu kan sangat mengerikan bagi kami yang mendengarnya. Apakah ini ingin mensejahterakan para pedagang, ini malah akan membunuh pedagang," ungkapnya.
Anda sedang membaca artikel tentang
Pasar Inpres Bunsay Sering Jadi Tempat Studi Banding
Dengan url
http://beritakaltime.blogspot.com/2013/01/pasar-inpres-bunsay-sering-jadi-tempat.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Pasar Inpres Bunsay Sering Jadi Tempat Studi Banding
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Pasar Inpres Bunsay Sering Jadi Tempat Studi Banding
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar