Buaya Makin Ganas, Waktu Kecil Saya Masih Sering Mandi di Sungai

Written By Unknown on Sabtu, 28 Maret 2015 | 12.16

TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO

MONSTER SANGGATA - Dalam rangka pameran Sei Makaham di Bentara Budaya Jakarta, 7-16 November 2014, awetan buaya Monster Sangatta itu dibawa ke Jakarta. Usaha ini dilakukan atas kerja sama BBJ dengan Yayasan Total Indonesia dan para pemangku kepentingan di Kalimantan Timur. Tampak seorang ibu sedang mengganti sajen untuk sepang awetan buaya Monster Sanggatta yang dipamerkan, Jumat (7/11/2014) yang bertempat di Bentara Budaya Jakarta (BBJ). TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO 

TRIBUNKALTIM.CO - Warga sekitar Sungai Karangan, tepatnya di Desa Karangan Seberang, Kecamatan Karangan, Kutai Timur, memiliki persepsi seragam bahwa pangkal maraknya serangan buaya beberapa tahun terakhir karena kerusakan ekosistem akibat pengembangan perkebunan kelapa sawit.

Sekretaris Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Kutai Timur Suriansyah, membenarkan aktivitas pemanfaatan lahan secara luas tentu membawa dampak lingkungan, termasuk terhadap ekosistem pesisir.

Namun pihak perusahaan tidak serta-merta bisa disalahkan tanpa melalui pembuktian. "Ada ketentuan umum, dilarang melakukan aktivitas di sempadan sungai, kecuali memberi jarak sekitar 500 meter dari sungai utama," kata Suriansyah, Jumat (27/3/2015).

Ia mengakui banyak anak sungai atau aliran air yang berada di area perkebunan. Namun bila kawasan sekitar aliran air tidak digunakan sebagai area tanam, maka perusahaan akan kehilangan tempat yang cukup luas.

Ketentuan jarak lahan dengan sungai utama, bisa diawasi dan aturannya jelas. Namun kalau aliran air atau aliran erosi di konsesi yang hanya terisi saat musim hujan, tentu situasinya berbeda. Dan aliran itu jumlahnya banyak.

Suriansyah menilai, permasalahan ini harus dilihat secara utuh. Faktanya ada pertambahan jumlah penduduk dan perluasan permukiman. Untuk perkebunan, tidak mungkin tidak berdampak sama sekali. Tentu ada dampak terhadap ekosistem.

Di sisi lain, perkebunan juga berdampak secara sosial dan ekonomi, yaitu terbukanya lapangan kerja untuk masyarakat. Selain itu, kawasan Sungai Karangan memang dikenal sebagai habitat buaya yang terbilang ganas.


Anda sedang membaca artikel tentang

Buaya Makin Ganas, Waktu Kecil Saya Masih Sering Mandi di Sungai

Dengan url

http://beritakaltime.blogspot.com/2015/03/buaya-makin-ganas-waktu-kecil-saya.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Buaya Makin Ganas, Waktu Kecil Saya Masih Sering Mandi di Sungai

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Buaya Makin Ganas, Waktu Kecil Saya Masih Sering Mandi di Sungai

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger