Maryatin, saat itu berusia 42 tahun. Selama hidup prinsip hidup sehat ia jalankan. Setiap pagi ia berjalan kaki menuju kantornya yang tidak jauh dari rumahnya. Di saat libur, olahraga pun tak ditinggalkannya. Makanpun dijaga. Namun cengkeraman kanker rahim, akhirnya menumbangkannya. Setelah sempat berkutat dengan pengobatan secara medis yang menyakitkan selama kurang lebih 4 bulan, kanker membawanya ke liang kubur.
PENYAKIT memang selalu datang tanpa diduga dan tentu saja tanpa diinginkan. Namun, penyakit pun bukan tidak mungkin bisa dicegah. Hal tersebut yang ditegaskan dr Bobby Rawandi SpOG saat pengayaan kepada Sahabat Peduli Kanker Balikpapan, Sabtu (31/1). Bahwa pencegahan lebih baik daripada pengobatan secanggih dan semahal apapun dan di negeri manapun.
"Kanker bisa dideteksi sejak dini dengan pemeriksaan papsmear dan biopsi secara rutin setahun sekali. Kanker ini juga bisa dicegah dengan pemberian vaksin sejak dini. Untuk laki-laki dan perempuan sejak usia 10 tahun," kata dr Bobby.
Semakin dini diketahui, penanangannya akan lebih mudah, dan kemungkinan untuk sembuh sangat besar. "Namun, kondisinya saat ini penderita yang biasanya datang kondisinya sudah stadium kritis, 2B ke atas. Kalau sudah begini sudah tidak bisa lagi pakai operasi, tapi sudah harus kemoterapi atau radiasi.
Menurut dr Bobby, minimnya keinginan perempuan untuk melakukan papsmear atau pemeriksaan biasanya karena alasan malu, takut, atau tidak punya biaya. "Padahal kalau soal biaya, akan lebih mahal bila sudah kena penyakitnya. Karena pengobatan pasti lebih mahal daripada pencegahan. Kalau soal malu dokternya laki-laki, bisa ke dokter perempuan atau bidan. Nanti setelah dari bidan, yang menganalisa hasilnya tetap dokter," imbuh dr Bobby.
Kondisi ini lah yang kemudian membuat Ida Prahastuty, penggiat sosial yang juga Ketua Komisi IV DPRD Balikpapan tergerak untuk membuat wadah yang bisa membantu mensosialisasi, menggandeng, menyemangati perempuan dan anak yang tidak maupun yang sudah terkena kanker.
"Berangkat dari rasa simpati dan kepedulian kami terhadap kaum perempuan dan anak. Apalagi di Indonesia 38 orang setiap hari meninggal dunia karena kanker. Dan di dunia tiap detik satu orang terkena penyakit ini," kata Ida founder Sahabat Peduli Kanker Balikpapan.
Anda sedang membaca artikel tentang
Sahabat Peduli Kanker Balikpapan Sosialisasi Pencegahan Kanker
Dengan url
http://beritakaltime.blogspot.com/2015/02/sahabat-peduli-kanker-balikpapan.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Sahabat Peduli Kanker Balikpapan Sosialisasi Pencegahan Kanker
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Sahabat Peduli Kanker Balikpapan Sosialisasi Pencegahan Kanker
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar