TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Dalam sehari, Rabu (31/12) kemarin, dua truk terjebak dalam bekas galian di proyek kanalisasi simpang empat Air Putih, Samarinda. Pekan lalu sebuah truk pengangkut semen juga terperosok dalam "jebakan Batman" -- demikian warga sekitar menamai galian proyek kanalisasi -- itu, sehingga menimbulkan kemacetan parah.
Ini dialami Bahar alias Sarifudin (35), sopir truk fuso yang terjebak dalam bekas galian itu. Ia kemarin sibuk menelepon seseorang, namun belum kunjung berhasil. Pria yang mengenakan celana pendek itu sopir truk puso yang terjebak di tanah bekas galian proyek kanalisasi Air Putih, Samarinda Ulu.
"Tadi saya berhenti karena ada kendaraan yang berhenti di depan saya. Namun ketika hendak jalan, ban belakang sebalah kanan truk yang saya kemudikan malah masuk ke dalam. Saya dari Pelaran mau ke Sangata untuk mengantarkan 350 sak semen di truk itu," tuturnya kemarin.
Pria yang membawa truk penuh dengan semen seberat 15 ton itu mengaku tidak tahu bahwa beberapa pekan lalu ada truk puso pengangkut semen yang juga terjebak di lokasi tersebut. Dia mengatakan, seharusnya kejadian yang pertama itu menjadi pembelajaran bagi pemerintah dan kontraktornya.
"Dengan adanya kejadian yang sebelumnya, seharusnya ada peringatan kalau truk bermuatan sekian dilarang melewati jalur ini. Kalau ada larangan, pasti saya tidak akan lewat. Namun sama petugas Dishub, Kir truk yang saya kemudikan itu diminta. Padahal ini bukan kecelakaan," imbuhnya.
Kejadian yang dialami Bahar itu sekitar pukul 09.30 WITA. Berdasarkan pantauan Tribun Kaltim di lokasi kejadian, sekitar pukul 11.15 WITA, sebuah truk berwarna hijau ikut terjebak di belakang truk puso yang terjebak tersebut. Truk itu terjebak ban bagian kanan belakang di tanah bekas galian proyek kanalisasi yang saat itu basah karena air.
Namun, truk hijau tanpa muatan itu akhirnya dapat terbebas dari jebakan lumpur bekas galian, stelah ditarik truk tangki air berplat nomor merah. Namun sopir dari truk hijau itu ragu untuk melewati area itu lagi dan akhirnya berbalik arah mencari jalan lainnya.
Sementara itu, Kabid Pengedalian Banjir Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Samarinda, Desy Damayanti, mengaku proyek kanalisasi tersebut sebenarnya direncanakan kontraktor akan diaspal, sehingga plat baja yang selama ini berada di atas bangunan kanal bawah tanah pengendali banjir itu dicopot tadi malam.
"Namun ternyata aspalnya ditunggu tidak jadi, dan informasinya akan datang pada 2 atau 3 Januari nanti. Pasti kita akan memasang rambu-rambu peringatan supaya truk-truk tidak melalui lokasi itu sampai selesai diaspal. Di sisi lain di lokasi juga terjadi kebocoran pipa PDAM sudah dari sepekan lalu," tuturnya.
Dia juga mengatakan, tidak biasanya truk bermuatan besar melewati jalan tersebut. "Mungkin mereka tahunya sudah jadi. Maka lewat jalan itu, yang tadi malam plat baja penutup bangunan telah dicopot dan dibawa," katanya.(oda)
Kontraktor Kena Denda
KABID Pengedalian Banjir Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Samarinda, Desy Damayanti, mengatakan pekerjaan proyek tersebut belum 100 persen selesai sampai batas target 31 Desember 2014. Dia mengatakan proyek kanalisasi itu tinggal pengaspalan. Akibatnya, kontraktor dari proyek yang baru berjalan pembangunannya pada 26 September lalu terkena denda.
"Tadi pagi saya sudah telepon kontraktornya, dan dia paham terkena denda. Pekerjaaannya diperpanjang sampai 50 hari ke depan dengan denda per harinya. Kalau pekerjaannya sudah sekitar 95 persen. Tinggal pengaspalan saja," ungkapnya, saat ditemui di kantornya.
Dia juga mengaku sudah mendapatkan kabar terkait dengan adanya truk puso yang terperosok itu dan ada kerusakan bangunan dari kanal tersebut. "Kerusakan itu menjadi tanggung jawab dari kontraktor selama pengerjaan ini. Nilai dari proyek ini sebesar Rp 8 miliar lebih setelah mengalami addendum," pungkasnya.
Di lokasi pembangunan proyek kanalisasi itu, masih terlihat penutupan area di sebelah selatan dari ruas Jalan MT Haryono. Proyek itu awalnya menyasar jalan Antarasi, namun akhirnya dirubah di jalan MT. Haryono, karena jalan Antasari merupakan jalan nasional sehingga membutuhkan ijin dari pusat yang hingga saat ini ijinnya belum diberikan. (oda)
Anda sedang membaca artikel tentang
Terperosok di "Jebakan Batman" Samarinda, Kirnya Malah Disita
Dengan url
http://beritakaltime.blogspot.com/2015/01/terperosok-di-batman-samarinda-kirnya.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Terperosok di "Jebakan Batman" Samarinda, Kirnya Malah Disita
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Terperosok di "Jebakan Batman" Samarinda, Kirnya Malah Disita
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar