BALIKPAPAN, tribunkaltim.co.id - Setelah penggerebekan puluhan WN asal Tiongkok pada Jumat (31/1) pagi di cluster Pesona Den Haag, petugas satuan pengamanan (satpam) dan warga perumahan Balikpapan Baru terus meningkatkan kewaspadaan.
Berangkat dari kewaspadaan tersebut, John Lim, warga yang kebetulan sedang berbincang- bincang di pos satpam mengutarakan kecurigaannya terhadap sebuah rumah yang memperlihatkan aktivitas tidak lazim.
"Di cluster Amsterdam ada rumah D4 No 2 yang tutup terus. Tetapi, security yang bertugas di sini heran kok satu hari itu ada satu truk air melayani pesanan air di rumah itu. Saat kami membicarakan kejadian pagi di Den Haag, ada dua mobil yang keluar masuk dari rumah tersebut. Kami jadi curiga," kata John Lim.
Pada saat mobil-mobil itu keluar komplesk untuk kedua kalinya, John bersama petugas satpam berusaha memberhentikan dua mobil jenis Kijang Innova warna hitam tersebut. John bersama salah satu petugas keamanan yang sebenarnya tidak sedang bertugas, menutup portal.
"Saya tutup portal dan saya tahan di dekat pos. Saya tanya bisa bahasa Indonesia, ternyata tidak. Hanya salah satu driver-nya saja yang bisa," katanya.
John dan rekannya berusaha menghubungi pihak pengelola maupun kepolisian tapi lama tidak ada yang datang. Saat menunggu inilah, salah satu sopir yang bisa berbahasa Indonesia ini mendekat. "Saya dipanggil mau disuap. Katanya, 'sesama orang Cina (Tiongkok), maunya berapa?'. Saya bilang bukan apa, saya warga di sini, saya nggak mau ada kejadian di lingkungan sini," kata John.
Setelah mendapat penolakan dari John, sopir tersebut kemudian menelepon. Setelah itu, ia kemudian lari. John dan petugas tetap berusaha menahan seluruh orang yang masih ada di dua mobil tersebut. Sekitar satu jam kemudian barulah ada aparat datang.
Aparat kemudian mendatangi rumah di kompleks Amsterdam yang dimaksud. Di sana, puluhan warga negara asing (WNA) Tiongkok lainnya telah bersiap-siap. "Mereka sudah siap nunggu jemputan yang ketiga. Oleh Satpol PP saya diminta bantu terjemah. Mereka ngakunya ke sini karena ditawari pekerjaan. Ada yang bilang ditawari jadi waitress, ada yang ditawarin kerja di Pertamina," katanya.
Para warga negara Tiongkok tersebut mengaku sudah sekitar satu bulan di Balikpapan. Ketika ditanya, apa yang dilakukan selama satu bulan, mereka mengaku tidak ada, karena belum ada panggilan kerja. (*)
Penulis: Fachmi Rachman/Amalia Husnul
Anda sedang membaca artikel tentang
Sopir WN Tiongkok Berusaha Beri Suap Warga Balikpapan Baru
Dengan url
http://beritakaltime.blogspot.com/2014/11/sopir-wn-tiongkok-berusaha-beri-suap.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Sopir WN Tiongkok Berusaha Beri Suap Warga Balikpapan Baru
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Sopir WN Tiongkok Berusaha Beri Suap Warga Balikpapan Baru
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar