tribunkaltim.co.id – Tingginya biaya kuliah di Amerika Serikat tidak sebanding dengan kemampuan finansial para generasi muda. Alhasil, tak sedikit dari mahasiswi bekerja paruh waktu menjadi penari erotis.
Salah satunya adalah Maggie (23), seorang mahasiswi jurusan hukum internasional pada siang hari, sekaligus penari erotis di sebuah stripclub bernama Scores. Setiap akhir pekan, tepatnya Jumat, Sabtu, dan Minggu, ia menempuh perjalanan selama tiga jam dari asrama kuliah di Maryland, Amerika Serikat, menuju club di area Manhattan.
"Waktu kuliahku selesai di jam 17.30, lalu segera mengejar bus pukul 18.00, agar tiba tempat waktu di Scores. Aku mulai bekerja pukul 20.30," ujar Maggie yang tidak bersedia disebut nama lengkapnya.
Selain Maggie, banyak mahasiswi muda di AS yang memilih profesi sebagai penari erotis untuk biaya kuliah yang setiap tahunnya makin tidak bersahabat. Tren ini populer dengan istilah "Beasiswa G-String". Seperti yang diutarakan oleh Maggie, bahwa dirinya tidak menyesali keputusan menari telanjang di depan para tamu pria yang setengah mabuk dan menyelipkan uang di balik pakaian dalamnya.
Rekan seprofesinya yang bernama Jade, seorang mahasisiwi di salah satu universitas di New York, Amerika Serikat, juga bekerja dengan menari seksi untuk menyelesaikan pendidikannya, dan mewujudkan cita-cita sebagai seorang psikolog di masa depan.
"Saat masih remaja, saya bercita-cita menjadi seorang psikolog forensik khusus sistem peradilan. Hidup semakin sulit, saya harus memiliki kemampuan yang berbeda dari orang lain," terang Jade.
Seperti dikutip ABC News, biaya standar perguruan tinggi di negeri Paman Sam adalah 60.000 dollar AS/tahun. Untuk mendapatkan gelar S1, setiap mahasiswa memerlukan lebih kurang 4,5 tahun. Jadi, satu orang siswa sekurang-kurangnya memerlukan biaya sekitar 270.000 dollar AS atau setara lebih kurang Rp 3 miliar. Uang sebesar itu tidak termasuk kebutuhan harian dan sewa kamar di asrama kampus yang lebih murah dibandingkan milik swasta.
Nah, bayaran sebagai penari erotis terbilang fantastis dibandingkan pekerjaan paruh waktu lainnya. Dalam satu tahun setiap penari erotis mendapatkan bayaran 180.000 dollar AS, hanya dengan bekerja selama empat hari dalam seminggu.
"Banyak orang memandang negatif terhadap saya, tetapi yang penting saat lulus nanti saya tidak akan terbebani hutang pendidikan yang tinggi pada bank. Saya juga akan memiliki sisa uang untuk ditabung dan menikmati hidup," jelas Maggie.
Anda sedang membaca artikel tentang
Tren âBeasiswa G-Stringâ Makin Digemari Mahasiswi AS
Dengan url
http://beritakaltime.blogspot.com/2014/06/tren-abeasiswa-g-stringa-makin-digemari.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Tren âBeasiswa G-Stringâ Makin Digemari Mahasiswi AS
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Tren âBeasiswa G-Stringâ Makin Digemari Mahasiswi AS
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar