Jalur Dokumentasi di Tebing Ilas Merah Dirintis

Written By Unknown on Jumat, 06 Juni 2014 | 12.16

SANGATTA, TRIBUN- Kekayaan khazahah karst (pegunungan kapur) Sangkulirang-Mangkalihat kembali menjadi magnet untuk para petualang. Sebuah tim ekspedisi gabungan akan menjelajahi lokasi tersebut hingga pertengahan Juni mendatang.

Tim ekspedisi tersebut beranggotakan 19 orang yang terdiri dari 12 pemuda Jawa Barat (Wanadri), 2 pemuda Kutai Timur (Mapala STAIS), dan 5 orang crew Kompas TV. Demikian disampaikan Ketua Ekspedisi, Yudi Adriansyah.

Perkembangan terkini, Rabu (4/6/2014) kemarin, mulai dirintis jalur dokumentasi di tebing Ilas Merah, yang menjadi lokasi sentral dalam ekspedisi bertema Tebing Karst Sangkulirang, "First Step to the New World Heritage", Merah Putih di Ilas Merah 2014, tersebut.

"Pada 4 sampai 7 Juni, dilakukan pemanjatan perintisan jalur dokumentasi (Pitch 1 - 4). Sudah dimulai kemarin," katanya. Jalur dokumentasi adalah jalur yang dibuat bersebelahan dengan jalur utama untuk kepentingan pengambilan foto dengann angle terbaik. Jaraknya sekitar lima meter dari jalur utama.

Yudi mengatakan, tim perintis tidak mengalami kendala berarti. "Sempat hujan, namun tidak terlalu deras. Justru kondisi ini menguntungkan karena tim di atas tebing tidak perlu turun ke bawah untuk mengambil air. Cukup menampung air hujan," katanya.

Hujan dengan kadar sedang juga tidak akan menghentikan pemanjatan tebing karst. "Tebing karst menyerap air. Jadi hujan yang berkadar sedang, airnya masih diserap tebing. Tapi kalau hujannya sangat deras, kami sementara menghentikan pemanjatan," katanya.

Dalam waktu dekat, tim dari Kompas TV akan bergabung dengan tim awal. "7 Juni tim bergerak dari Sangatta ke Pangadan. Rencananya 8 sampai 11 Juni 2014 dilakukan pemanjatan perintisan jalur utama (Pitch 1 - 4), dan hanging camp pada ketinggian 120 meter," katanya.

Tanggal 12 - 13 Juni 2014, diagendakan pemanjatan perintisan jalur utama (Pitch 5 - 6), juga hanging camp pada ketinggian 120 meter. Sedangkan 14 Juni 2014 diagendakan pemanjatan perintisan jalur utama (Pitch 7) dan
Summit Attack berupa Pengibaran "Sang Merah Putih".

Setelah itu, 15 Juni 2014 akan dilakukan pembersihan Jalur, yang dilanjutkan perjalanan dari camp utama-titik drop-Pengadan-Sangatta-Samarinda-Balikpapan-Jakarta-Bandung. Penyambutan tim di Bandung diagendakan 20 Juni 2014.

Yudi menjelaskan, program yang dilaksanakan adalah perintisan pemanjatan Ilas Merah (First Ascending Pioneering) dan pendataan potensi pariwisata serta olahraga tebing Karst Sangkulirang. Lokasinya Tebing Ilas Merah-Kawasan Karst Sangkulirang, Desa Baay, Kecamatan Karangan, Kabupaten Kutai Timur.
Waktunya antara 25 Mei hingga 20 Juni 2014," kata Yudi.

Dalam ekspedisi ini, tim mendapatkan dukungaan dari Tentara Nasional Indonesia (TNI), khususnya TNI AD dari Kodam III/Siliwangi, Kodam VI/Mulawarman, Korem 091/Aji Surya Natakesuma, Kodim 0909/Sangatta,
Badan SAR Nasional (BASARNAS), serta Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Kabupaten Kutai Timur.

Latar belakang ekspedisi kepemudaan pada hakikatnya merupakan wahana pengembaraan relung jati diri sebagai garda terdepan bangsa, menumbuhkembangkan jiwa nasionalisme, dan menyebarluaskan inspirasi untuk berkarya.

Dalam hal ini, ekosistem karst memiliki keanekaragaman hayati dan non-hayati yang tinggi, serta memegang  fungsi ekologis yang vital bagi keseimbangan alam dalam menjaga ketersediaan siklus air wilayah.

Kawasan Karst Sangkulirang - Mangkulihat dengan luas mencapai 1,8 juta hektar menyimpan beragam kekayaan ilmiah berupa ilmu kebumian, geologi-mineral, arkeologi, dan paleontologi.

Kearifan lokal masyarakat setempat menjadi tulang punggung sekaligus contoh nyata manusia yang hidup berdampingan dengan alam demi kelestarian lingkungan dan generasi penerus kelak.

"Dalam rangka 50 tahun Wanadri (1964-2014), ekspedisi ini menjadi momentum eksplorasi khazanah negeri guna memperkaya wawasan nusantara melalui kegiatan penjelajahan dan pemanjatan tebing karst," katanya.

"Adapun tujuan ekspedisi ini adalah. pengamalan Hakekat Wanadri Butir Satu, "Mengembara dan menempuh daerah-daerah untuk kepentingan tanah air dan ilmu pengetahuan" katanya menambahkan.

Kemudian menumbuhkan semangat cinta tanah air dengan melihat langsung alam dan budaya Indonesia serta menjalin persahabatan kepemudaan antardaerah dalam bingkai persatuan.

"Kami juga ingin membuka ruang informasi serta keterbukaan akan keberadaan dan potensi Kawasan Karst Sangkulirang-Mangkulihat di Provinsi Kalimantan Timur," katanya.

Plus, menumbuhkan inspirasi dan kesadaran tentang pentingnya kawasan karst bagi kelangsungan hidup manusia, dan membuka wawasan mengenai pemanfaatan kekayaan alam secara bijak. (*)

Data Objek (Tebing)
Nama: Ilas Merah
Koordinat : 01010'40,3" LU & 117028'25,2" BT
Elevasi (Puncak) : +571 mdpl (Ketinggian Vertikal : 275 m)
Jenis Batuan : Kapur/Karst
Iklim : Tropis Basah (Curah Hujan Rata-rata: 1500 - 1900 mm/tahun)
Tim dan Metode Pemanjatan
Personil (Awal) : 12 PEMUDA JABAR (Wanadri), 2 PEMUDA KUTIM + 5 MEDIA (Kompas TV).
Jenis: Adventure Climbing (Tipe : Himalayan Style)
Formasi Regu : 3 - 3 - 3 (dok.); Jumlah Jalur: 2
Jumlah Pitch : 4 (dok.) + 7 (utama); Jarak antar-Pitch : +/- 40 m
Tingkat Kesulitan : 5.10 (Artificial Climbing) (*/khc)


Anda sedang membaca artikel tentang

Jalur Dokumentasi di Tebing Ilas Merah Dirintis

Dengan url

http://beritakaltime.blogspot.com/2014/06/jalur-dokumentasi-di-tebing-ilas-merah.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Jalur Dokumentasi di Tebing Ilas Merah Dirintis

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Jalur Dokumentasi di Tebing Ilas Merah Dirintis

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger