Jakarta, tribunkaltim.co.id – Sedan Datsun on-DO yang meluncur di Rusia April lalu tipis kemungkinan untuk menjelajah pasar Indonesia. Ditegaskan Vincent Cobee, Corporate Vice President Datsun Business Unit, Indonesia "tidak punya" pasar sedan alias volume penjualan mobil di segmen ini terlalu kecil dibandingkan MPV atau jenis lainnya.
Cobee memang tak menyebut secara langsung bahwa Datsun menutup pintu untuk model lain selain Go+. Namun melihat budaya di Indonesia, saat ini MPV yang merajai. "Untuk sekarang tidak, karena (pasar) sedan sangat kecil. 60 persen pasar mobil di Indonesia mobil tujuh penumpang, lalu 25 persen hatchback, sisanya model lain (SUV dan sedan)," sebutnya usai penganugerahan Datsun Rising Challenge, di Jakarta, (6/5/2014).
Terlebih lagi, sedan on-DO yang dibangun dari basis Lada Kalina bermesin 1.600cc itu, didesain tangguh untuk cuaca dingin Rusia. Andai dipaksakan untuk beradaptasi dengan spesifikasi yang dibutuhkan di Indonesia, Cobee mengatakan bisa. Namun akan terlalu berisiko dari segi bisnis.
"Kelahiran kembali merek Datsun tidak lantas menciptakan banyak mobil lalu dijual ke sana ke mari. Kami memasuki pasar potensial di dunia dengan kebutuhan model yang menyesuaikan keinginan masyarakat setempat," urai Cobee.
Datsun on-DO yang dijual sekitar Rp 120-an juta di Rusia memang menjadi produk menarik. Namun Cobee sekali lagi menegaskan, untuk saat ini MPV Go+ yang akan dijual di bawah Rp 100 juta, adalah produk yang cocok untuk konsumen di Indonesia karena kapasitas penumpang, ketahanan, juga harga yang terjangkau.
Anda sedang membaca artikel tentang
Sedan Murah Datsun Sulit Beredar di Indonesia
Dengan url
http://beritakaltime.blogspot.com/2014/05/sedan-murah-datsun-sulit-beredar-di.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Sedan Murah Datsun Sulit Beredar di Indonesia
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Sedan Murah Datsun Sulit Beredar di Indonesia
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar