SAMARINDA, tribunkaltim.co.id - Melihat hasil evaluasi tambang bulanan Pemkot Samarinda per 25 April 2014, Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Kaltim menilai sudah saatnya Walikota Samarinda Syaharie Jaang mengganti Kepala Dinas Pertambangan (Distamben) dan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Samarinda. Penilaian - penilaian kedua pejabat ini dinilai sudah tidak objektif.
Tujuan akhirnya, agar tidak semakin banyak warga yang menderita akibat dampak buruk tambang. Apalagi sampai kehilangan anak - anak di lubang - lubang tambang yang dibiarkan menganga. Jatam juga menilai, melalui pernyataan menyerahkan sepenuhnya kasus ini ke Kepolisian adalah upaya cuci tangan dari pihak yang sudah menerbitkan IUP.
"Bukankah pengawasan dan pembinaan di tangan mereka. Harusnya walikota mengambil tindakan pada SKPD yang tidak becus bekerja," kata Kahar Al Bahri dari Jatam Kaltim, Senin (28/4/2014).
Dan menjadi salah satu kendala dalam penentuan pejabat - pejabat yang benar - benar objektif tentunya juga menjadi persoalan karena biasanya, penentuannya tergantung dari kepala daerah. Dalam hal ini, bila walikota memilih orang yang tidak tepat, maka sama saja menjatuhkan wiibawanya sendiri di tengah masyarakat.
"Walikota meruntuhkan wibawanya sendiri dengan pembiaran ini," katanya.
Anda sedang membaca artikel tentang
Jatam MInta Kepala Distamben dan BLH Diganti
Dengan url
http://beritakaltime.blogspot.com/2014/04/jatam-minta-kepala-distamben-dan-blh.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Jatam MInta Kepala Distamben dan BLH Diganti
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Jatam MInta Kepala Distamben dan BLH Diganti
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar