HAS Mengubah Isi Form DB-1 Sebelum Dicetak

Written By Unknown on Kamis, 24 April 2014 | 12.16

SANGATTA, tribunkaltim.co.id - Jajaran Satreskrim Polres Kutim bergerak cepat menindaklanjuti dugaan manipulasi pencatatan hasil perolehan suara di formulir DB-1 caleg tingkat DPRD Provinsi Kaltim yang dilakukan Komisioner KPU Kutim, HAS.

Selain mengamankan HAS untuk pemeriksaan intensif, polisi juga akan mendalami interaksi yang dilakukan HAS dengan pihak-pihak terkait. Informasi yang dihimpun Tribun, ponsel milik HAS bakal ditelaah tim Laboratorium Forensik Polri dalam waktu dekat.

"Berdasarkan penelusuran awal, sejauh ini sudah ditemukan beberapa percakapan yang dilakukan HAS dengan pihak lain dan relevan dengan kasus yang saat ini sedang didalami," kata sumber Tribun.

Sementara itu, anggota Panwaslu Kutim, Nirmalasari Idha Wijaya, mengatakan pihaknya juga menemukan bukti pendukung yang memperkuat dugaan keterlibatan HAS dalam silang cengkarut manipulasi data tersebut.

"Saat kami memeriksa laptop milik sekretariat KPU, ternyata ada file rekapitulasi yang diduga kuat digandakan saudara HAS. Satu file masih sesuai dengan hasil pleno, sedangkan file lain yang namanya mirip hasilnya sudah berubah," kata Nirmala. Temuan ini pun akan didalami Satreskrim Polres Kutim.

Tribun belum berhasil mendapatkan informasi dari HAS terkait tindakannya tersebut. Tribun sempat beberapa kali berpapasan dengan HAS di Mapolres Kutim, namun ia belum bisa dimintai informasi oleh media karena sedang menjalani proses pemeriksaan.

Pada sisi lain, pihak Satreskrim Polres juga mendalami dugaan penggelembungan suara di PPK Sangatta Selatan, khususnya pada caleg tingkat DPRD Kabupaten Kutai Timur.

Lima anggota PPK Sangatta Selatan dan seorang sekretaris PPK diperiksa intensif, Rabu (23/4). "Kami dijemput oleh polisi di rumah tadi pagi. Keluarga sempat kaget juga," kata salah satu anggota PPK Sangatta Selatan.

Informasi yang diperoleh Tribun, kelima anggota PPK Sangatta Selatan tersebut juga diduga telah menerima dana dari pihak yang berkepentingan terhadap hasil penghitungan suara. Dana tersebut kemudian dibagi di internal mereka.

Kapolres Kutai Timur, AKBP Edgar Diponegoro, membenarkan adanya pemeriksaan tersebut. "Kami memang mendalami laporan tentang dugaan perubahan hasil penghitungan suara di PPK Sangatta Selatan," katanya.

Lantas, bagaimana dengan kisruh di PPK Bengalon, apakah akan diperiksa juga? "Kami akan menindaklanjuti bila ada laporan dari Panwaslu," kata Kapolres. Kisruh pencatatan di PPK Sangatta Selatan dan Bengalon memang sempat mencuat saat pleno tingkat kabupaten Kutim.

Kapolres mengatakan pula, saat ini pihaknya telah memasukkan dua tersangka kasus politik uang (money politics), yaitu oknum caleg berinisial DYLK dan suaminya SYN, ke dalam daftar pencarian orang (DPO).

"Setelah kami melakukan pencarian terhadap kedua tersangka, ternyata keduanya tidak di tempat dan ada indikasi melarikan diri. Karena itu kami memasukkan keduanya ke DPO," katanya.

Sebelumnya, jajaran Satreskrim Polres Kutim telah menetapkan DYL dan SYN sebagai tersangka dalam kasus dugaan jual beli form C6. Keduanya tidak ditahan karena ancaman pidana pemilu di bawah lima tahun. (*)


Anda sedang membaca artikel tentang

HAS Mengubah Isi Form DB-1 Sebelum Dicetak

Dengan url

http://beritakaltime.blogspot.com/2014/04/has-mengubah-isi-form-db-1-sebelum.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

HAS Mengubah Isi Form DB-1 Sebelum Dicetak

namun jangan lupa untuk meletakkan link

HAS Mengubah Isi Form DB-1 Sebelum Dicetak

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger