Tribun Kaltim - Sabtu, 27 April 2013 10:25 WITA
Analis Divisi Treasury BNI, Raditya Ariwibowo mengatakan, pergerakan rupiah hanya bergerak di kisaran sempit selama sepekan terakhir. Dari dalam negeri, capital inflow masih cukup deras. Selain itu, lelang surat utang negara (SUN) pada minggu ini juga menunjukkan hasil yang positif. Dari target indikatif sebesar Rp 7 triliun, pemerintah memenangkan hasil lelang hingga Rp 10,5 triliun.
Namun, kedua faktor tersebut tidak cukup berpengaruh terhadap kinerja rupiah. Sebab, dari sisi fundamental, Indonesia masih dihadapkan dengan persoalan defisit neraca perdagangan. Tak hanya itu, belum adanya keputusan terkait harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi membuat ketidakpastian di kalangan pelaku pasar. "Selama kebijakan BBM belum dipastikan, maka tingkat kepercayaan investor masih minim," tutur Radit, Jumat (26/4).
Daru Wibisono, analis Monex Investindo Futures mengungkapkan, kinerja rupiah juga terhalang oleh kekhawatiran pertumbuhan ekonomi global. Sedangkan, dari faktor domestik, lanjut Daru, belum ada data-data yang menopang kinerja rupiah.
Sisi fundamental masih biasa-biasa saja. BI belum menunjukkan sinyal adanya intervensi. Kondisi ini turut memperlemah rupiah. Pekan depan, rupiah diperkirakan masih melanjutkan pelemahan. Daru memprediksi, pasangan USD/IDR akan bergerak di kisaran support 9.690 dan resistance 9.720 di awal pekan depan.
Anda sedang membaca artikel tentang
Rupiah Tertekan Harga BBM
Dengan url
http://beritakaltime.blogspot.com/2013/04/rupiah-tertekan-harga-bbm.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Rupiah Tertekan Harga BBM
namun jangan lupa untuk meletakkan link
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar