Demokrasi Lebih Baik Ketimbang Khilafah

Written By Unknown on Jumat, 12 April 2013 | 12.16

Tribun Kaltim - Jumat, 12 April 2013 10:38 WITA

JAKARTA,  tribunkaltim.co.id   Saat ini, tidak ada satu pun negara mayoritas Muslim di dunia yang memimpikan sistem khilafah karena dianggap sebagai sistem teokrasi yang otoriter. Umat Islam sekarang justru menganggap demokrasi sebagai sistem politik yang paling tepat bagi dunia modern.

"Gagasan khilafah menjadi sesuatu yang 'obsolete', kuno, dan ditinggalkan kaum Muslim. Tak ada lagi perasaan berdosa bagi kaum Muslim karena meninggalkan khilafah," kata salah satu pendiri Jaringan Islam Liberal (JIL) sekaligus pengajar Universitas Paramadina Jakarta, Luthfi Assyaukanie, dalam ceramah "Islam dalam Transisi Demokrasi di Indonesia" di Jakarta, Kamis (11/4/2013). Acara ini bagian dari peringatan 12 tahun berdirinya JIL.

Luthfi Assyaukanie menjelaskan, para pembaru Muslim di Indonesia kemudian mencarikan alternatif dari sistem khilafah. Sebagian mereka merasa cocok dengan negara yang netral dari agama (seperti yang dilakukan Soekarno). Sebagian lain memilih "negara Islam" yang demokratis. Para tokoh Masyumi seperti Muhammad Natsir, Muhammad Roem, dan Syafruddin Prawiranegara, yakin betul bahwa bukan khilafah yang cocok bagi kaum Muslim di Indonesia, tapi sebuah sistem baru negara bangsa yang mengkombinasikan nilai-nilai demokrasi dan keislaman.

Penolakan kaum Muslim terhadap khilafah dan penerimaan mereka terhadap sistem demokrasi bukan semata-mata dilandasi kesadaran pentingnya me­reaktualisasikan ajaran-ajaran Islam, tapi juga karena kesadaran pentingnya mendorong kaum Muslim untuk terlibat aktif dengan realitas di dunia modern.

"Anjuran untuk mengadopsi sistem demokrasi didasari oleh keinginan mulia agar umat Islam menjadi dinamis, meng­ikuti perkembangan, berpartisipasi dengan dunia luar, serta berikhtiar untuk membangun kehidupan yang lebih baik," katanya.

Negara Islam yang demokratis, lanjut Luthfi, adalah alternatif terbaik yang dimiliki kaum Muslim Indonesia. Sekarang, umat Islam di negeri ini sudah sepenuhnya menerima demokrasi. Bahkan, sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, kita dianggap sebagai model yang mampu mendampingkan demokrasi dan Islam. Kita dimasukkan sebagai negara yang berperan mendorong gelombang keempat demokrasi di dunia.

Setelah menerima demokrasi, tantangan terbesarnya adalah bagaimana mengajak umat Islam diajak bersikap toleran di tengah budaya intoleransi dan menghormati hak-hak minoritas di tengah rasa percaya diri berlebih mayoritas. "Berbagai persoalan yang mengurangi kualitas demokrasi kita selama ini bersumber dari sikap-sikap semacam itu," katanya.                           


Anda sedang membaca artikel tentang

Demokrasi Lebih Baik Ketimbang Khilafah

Dengan url

http://beritakaltime.blogspot.com/2013/04/demokrasi-lebih-baik-ketimbang-khilafah.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Demokrasi Lebih Baik Ketimbang Khilafah

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Demokrasi Lebih Baik Ketimbang Khilafah

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger