Hujan Diturunkan di Laut, Jokowi Minta Masyarakat Tetap Waspada

Written By Unknown on Minggu, 27 Januari 2013 | 12.16

Tribun Kaltim - Minggu, 27 Januari 2013 11:12 WITA

JAKARTA, tribunkaltim.co.id  - Berbagai upaya dilakukan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo ulutuk meminimalkan bencana banjir di Ibu Kota. Salah satunya, dilakukannya operasi teknologi modifikasi cuaca di atmosfer untuk mendistribusikan curall hujan di wilayah Jakarta dan sekitarnya.

Kendati demikian, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tetap meminta warga agar waspada banjir. Meskipun potensi hujan besar pada 27 Januari diperkirakan kecil, pasang laut masih di level maksimal 1 meter, tanggul di pantai utara Jakarta juga rawan jebol.

Rekayasa cuaca

Operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) ini merupakan kerja sama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Pesawat Hercules mulai menebar garam dapur di atas Selat Sunda, Sabtu (26/1/2013) pukul 13.32 hingga 15.40, untuk membuat hujan buatan. Hanya sekitar setengah jam setelah 4 ton garam ditebarkan, hujan lebat di atas Selata Sunda pun terjadi. 

"Potensi pembentukan awan hujan terpantau radar BPPT berada di atas Selat Sunda, di sebelah barat Kabupaten Pandeglang. Karena itu, pesawat mengarah ke sana untuk menebarkan garam," kata Kepala Unit pelaksana Teknis Hujan Buatan BPPT Heru Widodo.

Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, operasi TMC dilakukan atas perintah Gubernur DKI Jakarta kepada Kepala BNPB, Jumat pekan lalu. BNPB pun segera merespons dan bekerja sama dengan BPPT.

Menurut Heru, Jokowi meminta agar hujan lebat tidak turun di sekitar Puncak dan Jakarta untuk mencegah terjadi banjir di Jakarta.

BPPT kemudian bekerja sama dengan BNPB membuat hujan buatan dan mamsang alat pemecah pembentukan awan hujan.

Rekayasa cuaca ini akan dilakukan selama dua bulan, yaitu 26 Januari-25 Maret 2013, sehingga hujan tidak turun di darat, tetapi langsung di laut. Awan juga direkayasa agar terbentuk di atas laut sehingga hujan pun turun di laut.

TMC ditargetkan akan mampu mengurangi hujan di Jakarta sekitar 30 persen. Dana yang dikeluarkan BNPB mencapai Rp  13 miliar.

Hujan buatan akan dilakukan di pesisir utara Jakarta, di sekitar Selat Sunda, serta di pantai selatan bagian barat Pulau Jawa. Pembuatan hujan ini disesuaikan  dengan potensi awan hujan yang terbentuk setiap hari selama musim hujan.

BPPT juga mengoperasikan alat pemecah pembentukan awan hujan. Alat ini dipasang pada menara berketinggian sekitar 50 meter dan sudah dioperasikan lima unit di sekitar Puncak dan 20 unit tersebar di Jakarta. Alat ini bekerja berdasarkan pantauan radar cuaca BPPT.

"Jika terjadi potensi pembentukan awan hujan, awan segera dipecahkan sehingga tidak terjadi hujan," kata Heru.

Pelaksanaan TMC di Jakarta dilakukan dengan mengerahkan empat pesawat terbang, yaitu 1 Hercules C-130 TNI AU dan 3 pesawat CASA 212-200.

Pesawat Hercules yang bisa mengangkut 5 ton-6 ton garam disiapkan di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta. Pesawat CASA yang berkapasitas angkut sekitar 1 ton garam disiapkan di Lapangan Pondok Cabe, Tangerang.

"Operasional pesawat tergantung kondisi awan. Jika membutuhkan cukup banyak garam, maka dioperasikan pesawat Hercules," kata Sutopo.


Anda sedang membaca artikel tentang

Hujan Diturunkan di Laut, Jokowi Minta Masyarakat Tetap Waspada

Dengan url

http://beritakaltime.blogspot.com/2013/01/hujan-diturunkan-di-laut-jokowi-minta.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Hujan Diturunkan di Laut, Jokowi Minta Masyarakat Tetap Waspada

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Hujan Diturunkan di Laut, Jokowi Minta Masyarakat Tetap Waspada

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger