NUNUKAN,tribunkaltim.co.id- Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Aset Daerah (DPKKAD) Nunukan Djainuddin memastikan, proyek multiyears pembangunan Christian Center telah terakomodir dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Nunukan 2013. Dia siap mempertaruhkan jabatannya, jika pernyataannya tersebut tidak benar.
Anggota Komisi I DPRD Nunukan Agustinus mengatakan, ia dan sejumlah anggota DPRD Nunukan fokus untuk memastikan anggaran pembangunan Christian Center, sebelum APBD Nunukan disahkan, Jumat (18/1/2013) hari ini.
"Makanya tadi teman-teman lihat saya kasak kusuk. Kami langsung masuk ruangan pimpinan. Itu terus terang untuk pendanaan Christian Center di KUA PPAS belum masuk. Makanya kami konfirmasi langsung ke Pak Ruman, kebetulan ada saudara-saudara saya Pak Marli Kamis, Pak Hermanus dan Pak Karel, ada di ruangan Wakil Ketua, Pak Ruman. Kami sempat membahas," ujarnya.
Saat itupula, para anggota Dewan dimaksud memanggil Djainuddin untuk dikonfirmasi terkait aspirasi pembangunan Christian Center yang tidak masuk KUA PPAS penyempurnaan.
"Terus jaawbaannya. Maaf Pak, ini tadi malam mereka input buru-buru sehingga Christian Center tidak terinput. Tetapi Pak Djai bilang, saya pertaruhkan jabatan saya. Kalau Christian Center tidak masuk, saya mundur. Berdasarkan statemen ini kami percaya," ujar politisi Partai Bulan Bintang (PBB) Nunukan ini.
Dengan pernyataan itu, para anggota Dewan ini merasa berbesar hati dengan jaminan jabatan yang disampaikan Djainuddin.
"Artinya Christian Center sudah terakomodir cuma tidak terinput di KUA PPAS yang baru," kata Agustinus.
Agustinus juga merasa bersyukur karena Tim Anggaran Eksekutif telah mengakomodir hampir semua aspirasi yang disampaikan anggota DPRD Nunukan.
Ketua Komisi I DPRD Nunukan Karel Sompotan mengatakan, perjuangan DPRD Nunukan untuk memasukkan hasil reses dalam APBD Kabupaten Nunukan tahun 2013 sudah 85 persen terakomodir.
"Kalau 100 persen tidak mungkin terakomodir semua karena keterbatasan anggaran. Kami punya prioritas satu, prioritas dua dan prioritas tiga. Sekarang sudah terakomodir prioritas pertama dan prioritas kedua. Mudah-mudahan di perubahan yang prioritas tiga bisa diakomodir," ujarnya.
Sebelumnya Christian Center sempat dipersoalkan anggota Dewan karena proyek yang telah disepakati Pemkab Nunukan dan DPRD Nunukan itu tiba-tiba hilang dari Kebijakan Umum Anggaran Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUA PPAS) RAPBD Kabupaten Nunukan tahun 2013.
Agustinus menuding ada oknum pegawai negeri sipil (PNS) di Nunukan yang telah mencoret proyek multiyears pembangunan Christian Center.
Proyek senilai Rp10 miliar pada tahun pertama tersebut diketahui hilang dari RAPBD Kabupaten Nunukan 2013 sebelum dikonsultasikan ke Gubernur Kaltim.
Agus mengatakan, saat pembahasan anggaran antara DPRD dan Pemkab Nunukan, proyek pembangunan Christian Center sudah disepakati bersama. "Ini sudah disepakati juga antara pimpinan Pemkab Nunukan dan DPRD Nunukan. Kok tanpa sepengetahuan pimpinan, pembangunan Christian Center hilang?" ujarnya.
Menurutnya, dari 20 kegiatan proyek multiyears pada RAPBD Kabupaten Nunukan 2013, Christian Center berada pada urutan pertama. "Kok tiba-tiba hilang?" ujarnya.Agus mengatakan, hilangnya pembangunan Christian Center menunjukkan jika ada oknum PNS yang tidak loyal pada Bupati.
"Bupati kan sudah memastikan Christian Center sudah dimasukkan. Itu sudah diumumkan Bupati kepada umat Kristen di Nunukan saat Natal bersama PNS, DPRD, TNI/Polri di GOR bulan lalu," katanya.
0 komentar:
Posting Komentar