Tribun Kaltim - Sabtu, 12 Januari 2013 12:31 WITA
Bagi Anita Puspasari, komitmen untuk membenahi keuangan keluarga tahun ini diprioritaskan dengan menghemat pengeluaran konsumtif. Mengurangi makan diluar rumah adalah salah satunya. "Untuk makan di luar, sudah ada jatahnya. Tapi tetap harus diatur, jadi yang biasanya setiap malam sekarang ini cukup saat weekend saja," kata Anita.
Selain memotong anggaran makan diluar rumah, Anita juga mulai mengurangi jatah perawatan tubuh di salon. Anita mulai membiasakan diri untuk melakukan perawatan sendiri di rumah, mulai dari maskeran, creambath dan perawatan tubuh lainnya. "Selain hemat, bisa buat keahlian sendiri. UMK (Upah Minimum Kota/Kabupaten) memang naik tahun ini tetapi harga semua bahan pokok juga ikut naik, maka kami menyesuaikannya dengan pengeluaran yang ada," ujarnya.
Dari sisi investasi, karyawan salah satu perusahaan di Balikpapan ini pun telah menyusun rencana untuk terus melanjutkan investasi emas yang telah dilakukannya sejak lama, dengan menambah jatah investasi lebih dari 10% dari penghasilannya setiap bulan. Diapun mulai melirik investasi properti dengan pertimbangan nilai jual yang terus melambung.
Hal senada diungkapkan Eka Santoso. Karyawan di salah satu bank di Balikpapan ini telah menyusun rencana keuangan, dengan mengurangi pengeluaran konsumtif dan menambah investasi pada reksadana. "Saat ini, pengeluaran lebih besar dialokasikan untuk membayar kewajiban tahun silam. Oleh karenanya, kebutuhan konsumtif juga dikurangi," kata Eka.
Kendati demikian untuk urusan travelling, Eka tetap akan melanjutkan rencana jalan-jalan ke luar kota yang telah disusun sejak tahun lalu. "Kalau jalan-jalan dalam kota, paling tidak sebulan sekali. Menurut saya, tahun 2013 adalah tahun ekonomi prospektif, sehingga kita memanfaatkan momentum tingginya belanja orang lain, tetapi mengurangi belanja pribadi. Pengeluaran tetap kita sesuaikan dengan kemampuan," kata Eka.
Untuk urusan kartu kredit, Eka tetap menggunakan sebagaimana biasanya. Selama ini, Eka menggunakan kartu kredit untuk berbelanja kebutuhan rumah tangga, pada pertengahan bulan untuk menghindari antrean panjang di pusat perbelanjaan. Selanjutnya, pembayaran bisa dilakukan pada akhir bulan setelah menerima gaji.
"Asalkan pembelanjaan menggunakan kartu kredit sesuai dengan anggaran biaya rumah tangga maka tak masalah. Penggunaan kartu kredit juga bisa memudahkan untuk mendapatkan promo maupun mencicil kebutuhan," paparnya.
Untuk investasi, Eka berencana untuk meneruskan investasinya yang telah berjalan pada reksadana sekaligus membeli lahan. Pertimbangannya, karena perekonomian yang cukup baik maka potensi keuntungan juga akan jauh lebih baik. "Saya berencana untuk membeli lahan. Namun, bila investasi lahan terlalu cepat booming, bisa berakibat pada jatuhnya harga pada tahun kedua atau ketiga, maka instrumen keuangan atau reksadana yang saya pilih bisa membantu mengamankan investasi," paparnya.(*)
Anda sedang membaca artikel tentang
10 Persen untuk Investasi
Dengan url
http://beritakaltime.blogspot.com/2013/01/10-persen-untuk-investasi.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
10 Persen untuk Investasi
namun jangan lupa untuk meletakkan link
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar